Mengkonsumsi Air Minum dalam jumlah yang cukup sangat disarankan bagi setiap orang yang ingin hidup sehat. Karena, meminum air putih lebih banyak daripada jumlah yang dapat dikeluarkan oleh tubuh dapat memicu kondisi yang disebut hiponatremia.
Hiponatremia merupakan kondisi gangguan elektrolit ketika kadar natrium (sodium) dalam darah lebih rendah dari batas normal. Sedangkan Natrium (sodium), adalah elektrolit penting dalam tubuh yang menjaga tubuh dengan mendistribusikan air ke seluruh tubuh, dan sisanya dibuang melalui ekskresi dalam bentuk air seni atau keringat.
Sementara Kadar natrium (sodium) yang rendah dalam darah dapat menyebabkan gejala seperti kembung, sakit kepala, sulit berpikir jernih (brain fog), dan mual.
Organ Ginjal juga memiliki batasan untuk memproses untuk dikeluarkan pada satu waktu, maksimum 800 hingga 1.000 mililiter per jam. Keracunan air adalah hal yang jarang terjadi, itulah yang akan Anda alami bila mengonsumsi air putih melebihi jumlah yang dapat diterima dan dikeluarkan tubuh.
Cara yang paling mudah untuk mengetahui apakah Anda mengalami dehidrasi atau hidrasi tinggi adalah melalui warna air seni dan seberapa sering Anda buang air kecil. Pada umumnya, air seni berwarna kuning pucat hingga menyerupai kucing kecoklatan menyerupai warna air teh. Jika air seni berwarna lebih jernih daripada biasanya, itu pertanda Anda minum terlalu banyak air dalam rentang waktu terlalu pendek. Adapun rata-rata, orang buang air kecil 6-8 kali sehari, atau 10 kali untuk seseorang yang secara rutin mengkonsumsi kafein atau alkohol,” kata Koskinen.
Namun jika Anda harus buang air kecil beberapa kali dalam satu jam dengan warna air seni yang jernih, sebaiknya Anda mempertimbangkan untuk mengurangi jumlah asupan cairan.