Kapurung, Kuliner khas asal Luwu Sulawesi Selatan

Makanan berkuah dengan rasa sedikit asam namun sangat menyegarkan. Kuliner ini merupakan makanan khas tradisional dari Palopo, khususnya masyarakat  Luwu. Meskipun berasal dari Luwu, namun makanan ini juga bisa Anda nikmati di Makassar. Kuliner ini menggunakan sagu yang telah diolah menjadi kental sebagai bahan dasarnya. Rasa asam berasal dari campuran patikala di kuahnya. Aneka sayuran dan irisan daging ikan juga menjadi pelengkapnya. Cocok untuk disantap saat pagi hari apalagi saat musim hujan.

Bagi para penikmat kuliner yang tidak terlalu menyukai ikan, daging ayam dan udang bisa menjadi alternatif penggantinya. Kapurung sangat nikmat jika disajikan dalam keadaan masih panas. Kuah bumbu kacang serta kaya akan rempah yang pedas akan memberikan kehangatan di tenggorokan para penikmatnya. Kapurung yang terbuat dari sagu ini sangat mudah dicerna, kenyal dan mengenyangkan. Kuliner yang sudah ada sejak zaman dulu ini biasanya disantap layaknya makanan pokok, namun seiring waktu berjalan, makanan ini tergusur oleh Nasi yang menjadi makanan pokok warga Indonesia. Meskipun begitu, Kapurung masih tetap dipertahankan sebagai makanan pokok di beberapa daerah lain, khususnya Papua dan Maluku dengan nama yang berbeda.

Di Makassar sendiri, banyak warung makan yang menyediakan Kapurung dengan berbagai menu tambahan seperti Kapurung Ikan, Kapurung Udang, Kapurung Ayam, dan Kapurung Campur. Untuk di Makassar terdapat lima rumah makan yang terkenal dengan sajian Kapurung, yaitu:

– Rumah Makan Aroma Luwu di Jalan Rajawali 2
– Rumah Makan Aroma Palopo yang terletak Jalan Kasuari
– Warung Kapurung Bopal di Jalan Peritis Kemerdekaan
– Warung Kapurung Marasa, di Jalan Perintis Kemerdekaan
– Rumah Kapurung, di Jalan Pandang Raya Makassar.
– Warung Kapurung Khadijah di Jalan Baji Minasa No.07
– Warung Kapurung Solata 31 di Jalan Daeng Tata Raya
– RM Aroma Luwu, di Jalan Beruang No.63
– Warung Pugalu Kapurung di Jalan Urip Sumoharjo No.54

Harga Kapurung ini terbilang murah, biasanya rumah-rumah makan tersebut menjual Kapurung dengan harga mulai dari 15.000 rupiah. Di daerah Luwu sendiri, Kapurung ini lebih terkenal dengan sebutan Pugalu. Sementara itu di daerah Maluku dikenal dengan nama Papeda. Meski tidak seterkenal Coto Makassar, banyak orang yang sengaja mengunjungi restoran khas Makassar untuk mencari aneka menu Kapurung.

Kapurung memiliki nilai gizi yang tinggi. Berbagai macam sayuran yang dihidangkan bersama kapurung dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, ditambah lagi potongan ikan, daging ayam, atau udang tentunya akan menjadi sumber protein yang baik. Sementara nilai karbohidrat yang terdapat dalam kapurung lebih rendah dari nasi. Jadi makanan ini cocok juga untuk para penikmat kuliner yang sedang menjaga berat badannya, asalkan kuahnya tidak berlebihan. Apalagi jika saat musim penghujan tiba, Kapurung dan kuahnya pasti akan membuai lidah dan perut para penikmatnya.