5 Hal yang Menyebabkan Perut Buncit saat Berpuasa

Perut Buncit saat Berpuasa

Sebagian besar keluarga Muslim sangat menantikan dan menyambut Ramadan dengan suka cita. Tak heran jika hal ini diwujudkan ke dalam beragam sajian menu lezat khas Ramadan dan dirayakan dengan banyak acara pertemuan sosial yang juga disertai dengan banyaknya makanan.

Tetapi bagaimana jika puasa tidak membantu Anda menurunkan berat badan dan justru membuat perut semakin membuncit? Mungkin saja terdapat salah satu atau beberapa hal dari 8 faktor ini yang mungkin menjadi penyebabnya.

Berikut penyebab perut buncit saat puasa Ramadan, dilansir dari berbagai sumber.

1. Kalap saat berbuka
Bagi sebagian orang, kumandang azan Magrib layaknya panggilan untuk ‘balas dendam’. Alhasil, saat berbuka langsung mengambil apa saja yang disajikan, baik itu goreng-gorengan, roti, minuman dan makanan manis, bahkan dalam jumlah besar.

Kontrol diri Anda untuk tidak memanfaatkan buka puasa sebagai ajang balas dendam. Mulailah minum dan makan yang ringan dengan porsi kecil dengan melakukan tindakan yang dicontohkan Rasulullah SAW, sebagaimana dikutip dalam beberapa hadis:

“Apabila seseorang dari kalian berbuka puasa, hendaklah berbuka dengan kurma. Sesungguhnya kurma itu mengandung berkah. Apabila tidak mendapatkan kurma, hendaklah berbuka dengan air putih, karena air mensucikan.”

Setelah berbuka, jika ingin melanjutkan makan dengan porsi tak berlebihan, gunakan patokan porsi makan siang atau makan malam Anda biasanya. Selain itu, makanlah makanan yang menyehatkan dengan banyak kombinasi sayuran dan daging tanpa lemak.

Untuk asupan karbohidrat kompleks, bisa memilih nasi merah ketimbang nasi putih. Nasi merah dapat menstabilkan gula darah dan mencegah makan berlebih.

2. Makan makanan tinggi lemak
Tak semua lemak itu buruk bagi kesehatan tubuh. Penyebab perut buncit saat puasa adalah lemak trans. Lemak trans merupakan jenis lemak jahat yang ditemukan pada makanan goreng dan cepat saji (fast food).

Selain itu, makanan cepat saji juga mengandung tinggi garam. Konsumsi garam yang tinggi terkait dengan penumpukan lemak tubuh khususnya di bagian perut.

Olah hidangan sahur dan berbuka dengan cara yang lebih sehat dengan ditumis pakai minyak zaitun, dipanggang, dikukus, atau direbus. Serta batasi jumlah garam pada setiap masakan.

Sementara, tetap konsumsi makanan yang mengandung lemak baik seperti alpukat, telur, ikan yang juga padat nutrisi. Kacang-kacangan juga merupakan sumber lemak baik yang bisa menjadi pilihan camilan malam. Anda juga jangan tergiur dengan label “low fat/rendah lemak”.

Biasanya produk makanan rendah lemak dicampur pemanis atau sirup jagung tinggi fruktosa.

3. Malas bergerak
Puasa seringkali menjadi alasan untuk mengurangi aktivitas dan cenderung bermalas-malasan. Tapi, tubuh akan terasa lebih lemas jika tidak banyak bergerak, bukan sebaliknya.

Membuat tubuh aktif bergerak tak melulu harus berolahraga intensitas tinggi. Niat olahraga selama puasa bukan untuk menghilangkan lemak, melainkan untuk menguatkan otot dan melenturkan sendi.

Cukup dengan aktivitas jalan santai, naik-turun tangga, membersihkan rumah, berkebun, yoga, berenang, atau coba push up, squat, pull up, dan plank agar tubuh tetap bugar saat puasa.

Supaya kegiatan olahraga lebih menyenangkan dan tak membuat stres, lakukan bersama anggota keluarga. Anda akan lebih mudah untuk konsisten berolahraga jika menikmatinya.

4. Melewatkan sahur
Sebagian orang melewatkan sahur karena tak ada nafsu makan sama sekali seketika bangun tidur. Tapi ini bukan alasan untuk tidak makan sahur sama sekali. Anda harus tetap makan sahur agar punya cukup nutrisi dan energi untuk menjalankan puasa seharian.

Tidak sahur hanya akan memperburuk rasa lapar pada siang hari dan membuat lebih rentan makan berlebihan saat berbuka. Alternatifnya, pilih menu sahur yang tinggi protein seperti tempe, tahu, dada ayam fillet, alpukat, telur, brokoli, oatmeal, keju, ikan, udang, kacang, susu, atau yoghurt.

Selain itu, kurangi kadar garam dalam makanan untuk menghindari rasa haus pada keesokan harinya.

5. Kunyah dan makan perlahan
Setelah berpuasa selama belasan jam, orang seringkali tidak mampu menahan godaan untuk mencicipi segala makanan dengan cepat saat berbuka puasa. Selain porsi besar, makan yang tidak dikunyah dengan benar juga bisa menyebabkan badan semakin melar.

Apabila tak ingin perut membuncit, nikmati makanan secara perlahan dan mengunyahnya dengan benar. Mengutip Metro, mengunyah adalah salah satu aspek paling fungsional dari pencernaan kita, namun karena berbuka puasa adalah momen yang paling ditunggu, kita cenderung tak sabar dan makan dengan cepat.

Sebenarnya, tanpa mengubah pola makanan secara drastis, dengan mulai memperhatikan makanan yang ada di mulut dapat menjadi cara ampuh mencegah perut buncit. Padahal mengunyah dengan lambat sama saja memakan waktu yang lebih lama, sehingga Anda akan makan dengan porsi yang lebih sedikit. 

Itulah 5 penyebab perut buncit saat puasa. Pada akhirnya, segala yang Anda makan serta aktivitas yang dilakukan merupakan aspek penting dalam menjaga kesehatan dan bentuk tubuh Anda.

Selagi Ramadan masih berjalan, mari jaga kondisi tubuh, mental, dan spiritual yang sehat dengan mulai dari menerapkan kebiasaan baik. Seiring dengan kebiasaan baik pula, ibadah puasa akan menjadi lebih mudah, berkah, dan bermanfaat.