BERANDANEWS – Makassar, Kapten PSM Makassar, Yuran Fernandes mendapat sanksi berat dari Komdis PSSI berupa larangan bermain sepakbola profesional di Indonesia selama satu tahun serta denda 25 juta rupiah.
Hal ini sebagai buntut dari kritiknya terhadap sepak bola Indonesia di sosial media.
Komite Disiplin PSSI memvonis Yuran Fernandes bersalah walau sang pemain telah menghapus kritikan yang ia unggah di media sosial tersebut. Bek andalan PSM Makassar itu juga sudah meminta maaf dalam postingan baru dan melakukan klarifikasi.
Selain pendukung PSM, para pecinta sepakbola Indonesia bersatu dan menunjukkan dukungannya kepada Yuran lewat tagar #kamibersamayuran.
Banyak yang menilai hukuman ini sangat berlebihan dan menunjukkan anti kritik terhadap penyelenggaraan kompetisi di Liga 1.
Menanggapi sanksi Komdis PSSI, Mantan Pemain PSM Makassar, Handi Hamzah menyebut sanksi diberikan kepada Yuran Fernandes ini merupakan sanksi yang tidak manusiawi dari Komdis PSSI, menurutnya, apa yang dilakukan Yuran Fernandes hanyalah sebuah kritikan untuk membangun kemajuan sepakbola indonesia.
“Apa yang dilakukan Yuran itu, adalah bentuk kritikan untuk kemajuan sepakbola Indonesia. Apalagi bukan dalam fisik seperti mencederai seseorang, memang Dia bermain di Indonesia untuk cari uang juga untuk keluarganya, kalau begini kapan mau majunya Liga indonesia”, jelas Handi Hamzah saat dihubungi via telepon, Sabtu (10/5/2025).
“Harusnya Komdis PSSI bisa berlaku adil kepada pemain, dan soal kritikan dari pemain itu juga wajar untuk kemajuan sepakbola kita, tentu ini sangat berlebihan. Mungkin wasitnya itu juga perlu dipertanyakan”, terangnya.
Handi juga mempertanyakan soal sanksi ini, disaat Liga 1 menyisakan beberapa pekan lagi.
“Liga juga kan sudah hampir selesai, kenapa justru mengeluarkan sanksi larangan bermain kepada pemain, yang dirugikan kan bukan hanya pemain tapi juga tim PSM”, tambahnya.
Sebagai informasi PSM Makassar akan menghadapi Malut United, Sabtu (10/5) di Stadion BJ Habibie Parepare.(*)