Hikmah Idul Fitri di Tengah Pandemi

Allahuakbar… Allahuakbar… Allahuakbar…
Rasulullah SAW bersabda bahwa orang yang berpuasa akan mendapat 2 kebahagiaan, kebahagiaan yang pertama yaitu kebahagiaan ketika berbuka.

Kebahagiaan yang secara langsung di dunia ini kita rasakan pada hari idul fitri saat ini.

Dan sekarang, hari ini adalah hari untuk berbuka, Haram hukumnya berpuasa pada hari ini karena hari ini adalah hari makan dan minum hari berbuka puasa.

Kebahagiaan yang kedua adalah kebahagiaan yang akan kita dapatkan di akhirat. Yaitu kebahagiaan ketika bertemu dengan Rabbnya.

Orang-orang yang melewati bulan Ramadhan dengan kebaikan dan ibadah-ibadah di dalamnya maka ketika tiba hari Idul Fitri ini akan seperti bayi yang baru lahir. Sebagaimana sabda Rasulullah Shalallahu alaihi wasallam dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh imam An-Nasai Radhiyallahu Anhu. yang terjemahannya sebagai berikut,

” Sesungguhnya Allah Tabaraka Wata’ala telah mewajibkan kepada kalian berpuasa di Bulan Ramadhan, dan aku mensunnahkan Qiyamullail shalat malam harinya. Maka barangsiapa yang berpuasa di bulan tersebut (Bulan Ramadhan) dan shalat di malamnya Karena atas dasar iman dan hanya mengharapkan pahala dariNya. Maka ia akan diampuni dosa-dosanya dan ia seperti baru dilahirkan di muka bumi sebagaimana hari dimana ia dilahirkan oleh ibunya.” (HR. An-Nasai no.2180)

Oleh karena itu, dari ibadah Ramadhan yang kita lakukan selama sebulan penuh maka kita dapat mengambil hikmah dan pelajaran terutama dalam masa pandemi covid 19 yang telah melanda secara global dunia maupun negeri kita tercinta Indonesia.

Adapun hikmah dan pelajaran yang bisa kita petik adalah sebagai berikut.
Pertama, Ibadah Ramadhan telah banyak mengajarkan kepada kita untuk bertaqwa kepada Allah dalam segala kondisi apapun.

Kedua, Bulan Ramadhan mengajarkan kepada kita untuk selalu bersabar terutama di masa pandemic covid-19. Sifat Sabar merupakan penolong bagi kita semua, sebagaimana dalam Al-Qur’an surah Al Baqarah ayat 45. Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:
وَاسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ  ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى الْخٰشِعِينَ

“Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat kecuali bagi orang-orang yang khusyuk,” (QS. Al-Baqarah 2: Ayat 45)

Kesabaran menjalankan puasa dan ibadah lainnya baik dalam kondisi ramai maupun dalam kondisi sepi. InsyaAllah kesabaran itu akan mengundang pertolongan Allah SWT dan kemuliaan dari sisi Allah SWT.
Dalam Al-Qur’an Allah SWT. Telah memberikan contoh dari kekasih kekasihnya yang diujia Allah namun setelah Allah mengujinya Allah kemudian memuliakan dan mengangkat derajatnya.

Diantara kekasih-kekasih Allah tersebut adalah
– Nabi Ayyub AS yang diberikan cobaan berupa penyakit yang sangat serius bahkan seluruh tubuhnya terjangkiti kecuali hatinya. Sehingga hati Nabi Ayyub yang selalu berzikir, sholat dan berdoa kepada Allah. Sakit yang lama dan “menjijikkan” tersebut membuat Nabi Ayyub AS. sehingga banyak orang menjauhi dan meninggalkannya bahkan termasuk istrinya. Namun dia tetap berdoa, beriman dan bertakwa sampai Allah mengabulkan doanya dengan mendatangkan Air yang dipakai untuk mandi kemudian membersihkan segala penyakitnya dan menjadikan Nabi Ayyub AS menjadi lelaki yang gagah dan tampan.
Allahu Akbar Allahu Akbar Allahu Akbar Walillahihamd.

Kisah kedua adalah Nabi Yunus AS.
– Nabi Yunus AS. meninggalkan kaumnya yang tidak mau beriman kepada Allah sehingga Nabi Yunus AS meninggalkan kaumnya. Nabi Yunus AS diuji Allah dengan “dikarantina” dalam perut ikan yang gelap gulita, sendirian di dalam Lautan yang luas. Namun setelah dikeluarkan dari perut Ikan Nabi Yunus AS. Telah mendapati kaumnya sudah bertaubat dan beriman kepada Allah SWT.
Kisah ketiga adalah Nabi Yusuf AS. Dibuang oleh Saudara-saudaranya di sumur selama 3 hari 3 malam namun Allah mendatangkan pedagang dari Mesir yang bernama Malik. Kemudian membawa ke Mesir dan menjualnya dan dibeli oleh seorang Raja bernama Qifritul Azis. Namun istri dari sang Raja ini memfitnah dan menggoda Nabi Yusuf AS. kemudian memanjarakan Nabi Yusuf AS. sehingga akhirnya tinggal di sempitnya sel penjara dan terisolasi. Tetapi saat Sang Raja bermimpi bahwa ada 7 ekor sapi kurus memakan 7 ekor sapi yang gemuk. Maka Sang Raja menemui Nabi Yusuf AS. Untuk menafsirkan mimpinya. Maka Nabi Yusuf menafsirkan mimpi tersebut bahwasanya Kerajaan Mesir akan mengalami masa paceklik selama 7 tahun dan masa subur selama 7 tahun. Maka selama masa subur siapkanlah makanan pokok untuk kita simpan dan digunakan pada masa paceklik. Dan Nabi Yusuf AS diangkat menjadi bendaharawan negara Mesir.

Kisah terakhir adalah-Nabi Muhammad SAW.  Untuk menghindari kejaran Kafir Quraisy yang ingin membunuhnya karena menyebarkan aktivitas dakwah tauhid kalimat laa Ilaha Illallah, beliau mengasingkan diri, lockdowan di Gua Hira selama 40 hari dan bertafakur kepada Sang Pencipta. Dan kemudian di sana lah beliau mendapat Wahyu pertama surah Al Alaq ayat 1-5. untuk kemudian menyeru manusia untuk menyembah hanya kepada Allah.

Demikianlah beberapa kisah kekasih kekasih Allah yang beriman dan bertakwa dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Sebagai hikmah amaliyah Ramadhan dan Idul Fitri yang kita laksanakan hari ini.

Yakinlah setelah kesulitan pasti Allah akan memberikan kemudahan. Kullu ‘amin wa antum bikhair.

Amin… Amin… Amin Ya Rabbal ‘alamin
Taqobbalallah Minna waminkum Taqobbal ya Karim

Selamat Idul Fitri 1442H Mohon maaf lahir dan batin. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.(*)

*Hikmah Idul Fitri di Tengah Pandemi
Oleh: Ustadz Suardi, S.Pd.I.,M.M

Disampaikan Saat pelaksanaan Idul Fitri Masjid Al-Insan Zarindah Japing (13/5).