Besok ICRS bakal gelar Lokakarya Pengayaan Wacana Agama dan Keragaman di Gowa

Logo Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS),

BERANDANEWS – Makassar, Indonesian Consortium for Religious Studies (ICRS), yaitu konsorsium tiga universitas Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, dan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) menyelenggarakan Program Religious Literacy (RL) dengan judul Lokakarya “Pengayaan Wacana Agama dan Keragaman” bagi Penyuluh Agama.

Lokakarya ini merupakan bagian dari Pengabdian Kepada Masyarakat dari ICRS yang ditujukan bagi 100 orang penyuluh agama di enam wilayah di lingkungan Kementerian Agama, dari semua unsur agama, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Buddha dan Konghucu.

Di Sulawesi Selatan, kegiatan dilaksanakan selama satu setengah hari pada Kamis-Jumat, tanggal 8-9 Mei 2025 bertempat di Aula Al Amanah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Gowa.

Dalam penyelenggaraannya, ICRS berkolaborasi dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Kementerian Agama Kab. Gowa, Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) Kota Makassar, UIN Alauddin, Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin dan Institute for Indonesia Academic Partnership (IIAP).

Program ini sejalan dan relevan dengan apa yang sedang digulirkan Kementerian Agama tentang Moderasi Beragama. Penekanannya pada isi dan penyampaian program serta kelompok sasaran masingmasing program, yaitu para penyuluh agama.

Program ini diharapkan meningkatkan pengetahuan dan pengalaman mengenal umat agama lain yang pada akhirnya akan menciptakan sikap toleransi, saling menghargai dan menerima. Sehingga Program Literasi Keagamaan ini merupakan kontribusi untuk melengkapi Moderasi Beragama.

“Kami sudah melakukan program RL ini sejak 2017 dan sudah lebih dari 1400 penyuluh agama dari 12 kabupaten/kota sudah kami latih. Program ini strategik karena bisa mendorong para penyuluh agama dari berbagai agama untuk saling jumpa dan berlatih secara bersama-sama. Kami senang bisa berkolaborasi dengan Kementerian Agama dalam penyelenggaraan program selama ini,” kata Dr. Dicky Sofjan, Principal Investigator Program RL ICRS.

Ada pun Dr. Leonard Chrysostomos Epafras -salah satu fasilitator dari ICRS-UGM menambahkan, “Dengan mencanangkan tagline “RUKUN, RAGAM, SEPADAN”, program ini bertujuan meningkatkankapasitas penyuluh, dan pemangku kepentingan lainnya dalam rangka memperkuat dan memperluaskesadaran wacana agama, keragaman, toleransi dan keadilan sosial di tengah masyarakat.”

Setelah melewati masa pandemi COVID-19, ICRS melanjutkan program ini pada 2023-2025 (Fase 2) dengan wilayah jangkauan Nusa Tenggara Timur, Maluku, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sumatera Barat dan Sumatera Utara.

Lokakarya di Nusa Tenggara Timur telah dilaksanakan di Kupang pada tanggal 5-6 November 2024 dengan melibatkan 100 Penyuluh Agama di lingkungan Kanwil Kemenag Provinsi NTT; Kantor Agama Kota Kupang; Kantor Agama Kabupaten Kupang; dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Penyuluh Agama IAKN Kupang; serta guru-guru Madrasah Aliyah Negeri Kota Ambon.

Dalam kesempatan tersebut Kepala Kantor Wilayah Kemenag Provinsi NTT berkenan membuka acara dan menyampaikan materi penguatan kepada peserta. Sedangkan Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan IAKN Kupang berkenan menutup kegiatan.

Sedangkan di Ambon, lokakarya dengan peserta 100 orang dilaksanakan pada hari Rabu-Kamis tanggal 13-14 November 2024 bertempat di Aula Kanwil Kemenag Maluku, dibuka oleh Kepala Balai Diklat Keagamaan (BDK) Ambon dan ditutup oleh IAKN Ambon.

Dalam lokakarya ini, peserta akan mendapatkan pengayaan berupa enam materi. Empat materi mengacu pada modul yang disusun ICRS pada Fase 1 bersama dengan Puslitbang Bimas Agama dan Layanan Keagamaan, Balitbang & Diklat Kementerian Agama RI. Modul dapat diunduh melalui website ICRS, https://www.icrs.or.id/publication/modul-pengayaan-wacana-keagamaan-bagi-penyuluh-agama/.

Sedangkan dua materi lainnya merupakan pengembangan untuk Fase 2. Berikut materi-materi dan para
fasilitatornya:
(1) Agama & Negara – Bapak H. Aminuddin Natsir (KABAG TU Kanwil Kemenag SULSEL)
(2) Agama & Bina Damai – Dr. Wahyuddin Halim (UIN Alauddin)
(3) Agama & Martabat Kemanusiaan – Dr. Dicky Sofjan (ICRS-UGM)
(4) Agama & Ekologi – Dr. Michael Quinlan (ICRS-Baylor University)
(5) Agama & Hak Asasi Manusia – Prof. Iin Karita Sakharina (FH Universitas Hasanuddin)
(6) Agama & Mayantara/Internet – Dr. Leonard Chrysostomos Epafras (ICRS-UGM).(ril)