BERANDANEWS – Jakarta, Kementerian Kesehatan menyatakan vaksinasi untuk anak usia 6 bulan hingga 8 tahun, gratis. Hal tersebut diungkapkan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
“Dan sekarang adanya vaksin yang sudah bisa turun ke bawah (usia bawah 11 tahun), otomatis pemerintah akan melakukan dan anggarannya cukup kok. Kita ada anggarannya untuk bisa melakukan vaksinasi anak secara gratis. Nanti segera akan kita proses untuk vaksinasi anak secara gratis,” ujar dia.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyetujui hal tersebut. Menurut Budi, salah satu jenis vaksin yang akan digunakan untuk anak usia di bawah 11 tahun hanya merek Pfizer. Hal itu lantaran sudah mendapatkan izin dari BPOM serta ITAGI yang bertanggungjawab akan keamanan vaksinasi anak.
“Jadi memang ini kan kita memberikan kepada anak-anak ini kan sudah ada ahlinya, ITAGI dan BPOM. Jadi selama ITAGI dan BPOM belum memberikan opini bahwa ini (vaksin) perlu diberikan, kita tidak berani memberikan karena takut,” jelasnya.
Meski demikian, ia tak menampik akan ada jenis vaksin lain yang bisa digunakan apabila sudah melewati serangkaian syarat BPOM dan ITAGI terkait keamanannya. Namun, vaksin anak ini akan lebih dulu dimulai dengan jenis Pfizer.
“Yang sekarang adanya Pfizer, jadi kita mulai dengan Pfizer terlebih dahulu. Tapi nanti kalau ada merek-merek vaksin lain yang bisa untuk anak akan kita berikan,” imbuh Menkes.
BPOM didukung oleh Tim Ahli Komite Nasional Penilai Vaksin COVID-19 dan Indonesian Technical Advisory Group of Immunization (ITAGI) memberikan Izin Penggunaan Darurat atau Emergency Use Authorization (EUA). Adapun izin BPOM terkait pemberian vaksin COVID-19 pada anak usia 6 bulan.
Vaksin Comirnaty Children (6 bulan – 4 tahun) pada 11 Desember 2022. Vaksin Comirnaty Children (6 bulan – 4 tahun) dan Vaksin Comirnaty Children (5-11 tahun) di masyarakat telah menambah pilihan vaksinasi primer untuk anak dengan rentang usia 6 bulan sampai kurang dari 12 tahun, selain Vaksin Sinovac/Coronavac. Dalam pemberian persetujuan EUA, BPOM tentunya terlebih dahulu melakukan evaluasi terhadap aspek keamanan, khasiat, dan mutu.
Hasil efikasi Vaksin Comirnaty Children sebagai vaksinasi primer ditunjukkan melalui hasil studi immunobridging. Dengan imunogenisitas setelah pemberian 3 dosis (3 mcg/0,2 mL/dosis) untuk anak usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun dan 2 dosis (10 mcg/0,2 mL/dosis) untuk anak kelompok usia 5 tahun sampai kurang dari 12 tahun sebanding dengan kelompok usia 16-25 tahun yang sudah memiliki data efikasi vaksin secara klinis.
Berdasarkan hasil studi, Vaksin Comirnaty Children (6 bulan – 4 tahun) dan Vaksin Comirnaty Children (5-11 tahun) memiliki profil keamanan yang dapat ditoleransi. Efek samping pada anak kelompok usia 6 bulan hingga kurang dari 5 tahun secara umum dilaporkan dengan intensitas ringan – sedang.(*)