Sudah menjadi yang utama, wajah adalah pusat perhatian untuk dirawat dan diperhatikan. Tapi, berapa banyak dari kita yang memberi perhatian yang sama pada area leher?
Dilansir dari Hello Magazine, hanya sepertiga perempuan berusia antara 30 dan 59 tahun yang melakukan perawatan leher atau dada. Padahal, kulit di area ini sebenarnya lebih tipis daripada kulit di area wajah. Dan sama seperti kulit wajah, kulit di leher dan dada juga akan kehilangan kekencangannya seiring dengan pertambahan usia.
“Tindakan pencegahan yang kita ambil untuk melindungi dan memperbaiki kulit wajah tidak kita lakukan pada leher dan dada,” katanya.
Area-area ini, lanjut dia, sebenarnya lebih terpapar pada faktor-faktor lingkungan daripada area-area lain dari tubuh. Ini mengarah pada tanda-tanda penuaan yang lebih jelas.
Bukan cuma itu, kita juga rata-rata melihat ke bawah untuk memeriksa ponsel, yang meningkatkan risiko terjadinya garis-garis horizontal dan kekenduran pada kulit leher.
Dengan kondisi ini, produk perawatan kulit leher menjadi hal yang wajib untuk dimiliki.
“Walaupun bisa saja menggunakan produk perawatan untuk wajah dan tubuh, formulasi yang berfokus pada area leher dan dada dapat membantu mengatasi pengubahan permukaan kulit, pengisian kembali kolagen yang hilang, serta mengencangkan kekenduran,” kata Dr. Howard Murad.
Sebuah survei baru-baru ini yang dilakukan oleh Mintel menemukan bahwa 32 persen perempuan Inggris khawatir tentang tampilan leher mereka, dan jumlah mereka yang khawatir tentang hal ini naik menjadi 44 persen pada perempuan berusia 55 tahun ke atas.
“Leher tidak menghasilkan sebum sebanyak wajah, membuat kulit leher rentan terhadap kekeringan. Leher juga mengalami gerakan konstan dan, tidak seperti kulit wajah, leher tidak melekat langsung ke jaringan atau otot subkutan. Oleh karena itu, ketika mengendur, garisnya akan bertambah dan menjadi lebih dalam dan lebih luas,” jelas Nathalie Broussard, direktur komunikasi ilmiah Shiseido.
Selain itu, dokter kulit dan pendiri klinik perawatan kulit Dr. Howard Murad juga menyebut bahwa kondisi ini semakin diperparah saat kita sering lupa mengaplikasikan SPF di bawah dagu.