Waspada! Perut Buncit bisa jadi Ada Pembengkakan di Hati

Penyebab perut buncit salah satunya malas berolahraga. Anda perlu waspada perut buncit bisa jadi tanda adanya pembengkakan pada hati yang disebut asites. Asites adalah kondisi ketika hati tidak mampu menyeimbangkan protein dan senyawa lainnya. Akibatnya, cairan terbentuk di jaringan perut yang membuncit. Kondisi ini bisa jadi indikator baik untuk penyakit sirosis atau kerusakan hati.

Fungsi Hati memproduksi protein yang diperlukan untuk pembekuan darah. Oleh karena itu, diagnosis dini adalah cara terbaik untuk mengatasi penyakit hati.

Dilansir Boldsky, ada 6 gejala yang mudah dikenali.

Nafsu makan Hilang
Kehilangan nafsu makan adalah tanda awal penyakit hati. Dalam kasus hepatitis, orang terkena gejala mirip flu, yang meliputi ketidaknyamanan pencernaan. Pada stadium lanjut penyakit ini ditandai dengan rasa sakit di daerah tertentu dan mengalami perubahan penampilan.

Mual dan Muntah
Tanda pertama kerusakan hati adalah mual dan muntah. Dampaknya refleks karena organ hati punya penurunan fungsi. Maka sebelum terjadi Anda justru disarankan mencegahnya dengan menjalani gaya hidup sehat.

Kulit kuning
Fungsi utama organ hati yakni mencegah pembentukan racun atau disebut detoksifikasi tubuh. Karena fungsi ini tidak lagi terjadi, limbah tidak lagi dihilangkan dari tubuh. Pigmen yang disebut bilirubin terbentuk di aliran darah dan mengubah kulit dan mata tampak kekuningan.

Kelelahan
Sangat wajar usai beraktivitas Anda merasa lelah. Tapi kalau datangnya terus-menerus dampaknya karena tubuh lemah dan metabolisme memburuk. Pasien mungkin akan merasakan lelah sepanjang hari meski tak beraktivitas. Itulah tanda penyakit hati yang mudah dikenali salah satunya.

Nyeri perut
Dalam kasus sirosis hati, pasien akan mengalami nyeri di daerah perut, biasanya dimulai dari sisi kanan atas atau tepat di bawah tulang rusuk kanan. Biasanya nyeri berdenyut dan menusuk, sehingga pasien harus segera mencari pertolongan.

Perubahan kepribadian
Karena hati tidak dapat membuang racun ke luar tubuh, maka dapat menyebabkan akumulasi racun dalam aliran darah. Hal ini sering menyebabkan darah berpindah ke otak dan sangat mempengaruhi aspek kognitif. Anda akan melihat perubahan dalam kebiasaan tidur, tidak responsif dan sering lupa.