Praktik dan Tata Cara Mandi Wajib

193

Mandi wajib atau Junub dalam Islam harus dilakukan karena beberapa alasan seperti, keluarnya sperma atau mani, melakukan hubungan seksual, terhenti keluarnya darah haid, terhenti keluarnya darah nifas, hingga melahirkan.

Allah SWT berfirman,”Dan jika kamu junub, maka mandilah.” (QS. Al Maidah: 6).

Para ulama dari empat madzhab memiliki klasifikasi tersendiri dalam menjabarkan tata cara mandi junub yang mengacu pada Nabi berdasarkan riwayat-riwayat yang ada. Di antara klasifikasi itu, para ulama membaginya antara yang wajib dengan yang sunah. Setidaknya terdapat 13 praktik mandi junub dari ulama empat madzhab. Namun, para ulama menyepakati satu praktik yang wajib dihukumi sebagai rukun mandi yang wajib dilakukan.

Dalam buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab karya Isnan Ansory dijelaskan, praktik mandi junub yang disepakati wajib, yakni ta’mim bisyrah atau meratakan air ke seluruh tubuh. Sedangkan 10 praktik yang disepakati sunnah, antara lain mencuci tangan sebelum mandi, menghilangkan najis dan kotoran sebelum mandi, berwudhu sebelum mandi, menyela-nyela rambut saat mandi, mengawali basuhan dengan menyiram kepala, mendahulukan anggota tubuh sebelah kanan, dan membasuh tiga kali.

Adapun terdapat lima praktik yang diperselisihkan hukumnya antara wajib dengan sunnah. Hal itu adalah niat, tasmiyah atau membaca basmalah, madhmadhah dan istinsyaq, dalk atau menggosok badan, dan muwalah.

Tata Cara Mandi Wajib
Niat dan tata cara mandi wajib yang benar bagi laki-laki dan perempuan sebenarnya tidak jauh berbeda. Selain dari niat seperti yang disebutkan sebelumnya, niat dan tata cara mandi wajib lainnya kurang lebih sama.

Berikut tata cara mandi wajib yang benar menurut ajaran Islam:

1. Bacalah niat mandi wajib atau mandi junub terlebih dahulu. Membaca doa niat di awal-awal hukumnya wajib. Doa niat inilah yang membedakan mandi wajib dan mandi biasa. Cara membaca doa niat mandi wajib ini bisa dalam hati atau bersuara.

2. Bersihkan telapak tangan sebanyak 3 kali, kemudian lanjutkan dengan membersihkan dubur dan alat kemaluan. Agar sesuai sunnah Rasulullah, mencuci tangan ini bisa dilakukan sampai 3 kali. Hal ini bertujuan agar tangan bersih dan terhindar dari najis.

3. Bersihkan kemaluan berikut kotoran yang menempel di sekitarnya dengan tangan kiri. Bagian tubuh yang biasanya kotor dan tersembunyi tersebut adalah bagian kemaluan, dubur, bawah ketiak, pusar dan lain–lain.

4. Setelah membersihkan kemaluan, cuci tangan dengan menggosok-gosoknya dengan tanah atau sabun. Setelah membersihkan bagian tubuh yang kotor dan tersembunyi, tangan perlu dicuci ulang. Caranya mengusap-usapkan tangan ke tanah/tembok kemudian dibilas air langsung atau dicuci dengan sabun baru dibilas.

5. Lakukan gerakan wudhu yang sempurna seperti ketika kita akan salat, dimulai dari membasuh tangan sampai membasuh kaki.

6. Masukkan tangan ke dalam air, kemudian sela pangkal rambut dengan jari-jari tangan sampai menyentuh kulit kepala. Jika sudah, guyur kepala dengan air sebanyak 3 kali. Pastikan pangkal rambut juga terkena air.

7. Bilas seluruh tubuh dengan mengguyurkan air. Dimulai dari sisi yang kanan, lalu lanjutkan dengan sisi tubuh kiri.

8. Saat menjalankan tata cara mandi wajib, pastikan seluruh lipatan kulit dan bagian tersembunyi ikut dibersihkan. Gosok bagian tubuh sebanyak tiga kali, terutama bagian yang sulit seperti pusat, ketiak, lutut dan lain-lain supaya terkena air.

9. Lalu bisa dilanjutkan dengan mandi seperti biasa.

Semoga bermanfaat.