Penelitian terbaru, Siapapun dapat terkena Diabetes

Ilustrasi

Penyakit Diabetes dapat menyerang bagi yang memiliki kelebihan berat badan. Namun siapa sangka ternyata penyakit diabetes juga dapat menyerang siapa saja akibat ketidakseimbangan insulin, hormon yang menentukan kadar gula dalam darah.

Baru baru ini Studi dari University of Geneva, Swiss mengungkapkan ketidakseimbangan insulin bukan satu-satunya penyebab diabetes. Peneliti mengindentifikasi penyebab lain yaitu perlemakan hati (fatty liver).

“Pada kondisi fatty liver, kandungan lemak menjadi sumber energi untuk memproduksi gkukosa. Kelebihan glukosa inilah yang akhirnya mengakibatkan diabetes, terlepas dari sirkulasi insulin dalam tubuh,” kata pimpinan riset Professor Pierre Maechler dari Diabetes Faculty Centre dikutip dari Daily Mail.

Hati atau liver berfungsi mengatur kadar gula dalam darah, mengolah makanan, dan menghilangkan racun dari dalam tubuh. Organ ini seharusnya tidak atau hanya sedikit mengandung lemak. Orang yang mengalami fatty liver berisiko mengidap diabetes meski kandungan insulinnya normal.

Di Inggris, satu dari tiga warganya sekarang mengalami gangguan yang juga disebut non-alcoholic fatty liver. Gangguan umum terjadi pada orang overweight atau obesitas, meski ditemukan juga pada orang langsing. Pada orang cenderung kurus, lemak menumpuk di area perut yang kadang disebut thin outside, fat inside (TOFI).

Kebanyakan orang tidak tahu dirinya mengalami fatty liver karena gangguan ini tidak bergejala. Diagnosa hanya bisa dilakukan dengan tes darah untuk mengetahui fungsi hati. Selain diabetes, fatty liver juga bisa mengakibatkan gangguan jantung, ginjal, dan hati yang lain.

Peneliti mengungkapkan teori fatty liver penyebab diabetes, setelah fokus pada protein OPA1. Protein ini mempertahankan struktur mitokondria yang merupakan penyedia energi utama pada sel. Riset pada tikus membuktikan, OPA1 mengubah struktur sel pada liver yang mengalami perlemakan.

Perubahan ini mengakibatkan hati bisa memproduksi glukosa sendiri, tanpa rangsangan hormon glukagon. Glukosa dan energi yang dihasilkan hati kerap lebih banyak dibanding kebutuhan tubuh. Riset kemungkinan akan dilanjutkan pada kadar lemak minimal pada hati supaya tidak menjadi fatty liver dan diabetes.

Riset ini kembali mengingatkan pentingnya menerapkan pola hidup sehat dengan makan sayur dan buah rutin, tidak merokok, dan olahraga. Riset juga mengingatkan bahaya lemak di daerah abdomen sehingga harus dikurangi secepatnya, demi kesehatan yang lebih baik.