Penanganan Banjir, Sungai di Maros bakal segera dikeruk

Sungai Maros

BERANDANEWS – Maros, Pemkab Maros menggelar rapat koordinasi bersama Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pompengan Jeneberang dan anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Patarai Amir, Rabu, (12/03)

Pertemuan di Ruang Rapat Bupati Maros ini membahas langkah-langkah penanganan banjir yang kerap melanda Kabupaten Maros.

Kepala BBWS Pompengan Jeneberang, Suryadarma Hasyim, menjelaskan salah satu faktor utama penyebab banjir di Maros adalah kondisi sungai yang mengalami kerusakan akibat erosi lahan serta pendangkalan akibat sedimentasi.

“Sungai-sungai di Maros mengalami pendangkalan karena sedimentasi yang cukup tinggi. Akibatnya kapasitas tampung sungai mengecil, sehingga hujan dengan intensitas sedang saja dapat menyebabkan luapan air dan banjir,” katanya.

Sebagai langkah jangka pendek, BBWS akan melakukan normalisasi sungai dengan bantuan alat berat yang dipinjamkan kepada Pemkab Maros.

Pemerintah daerah akan bertanggung jawab atas biaya bahan bakar alat berat tersebut.

“Kami akan memberikan bantuan pinjam pakai alat berat kepada Pemda untuk mempercepat proses normalisasi sungai,” ujarnya.

Beberapa sungai yang akan dikeruk adalah sungai Maros dengan panjang sekitar 60 km, Pammelakang Jene di Lau, Sungai Diccekang di Moncongloe, Sungai Batangase di Mandai, serta saluran pembuangan sungai Buttatoa di Turikale.

“Secepatnya akan kita eksekusi,” tuturnya.

Selain normalisasi sungai, solusi jangka panjang yang direncanakan adalah pembangunan Bendungan Bontosunggu di Desa Pucak, Kecamatan Tompobulu.

Bendungan ini diharapkan mampu mengurangi dampak banjir secara signifikan.
Namun, rencana tersebut masih menghadapi kendala di lapangan, terutama terkait pembebasan lahan.

“Ada penolakan dari masyarakat setempat karena mereka khawatir lahannya akan terendam akibat pembangunan bendungan,” imbuhnya.

Wakil Bupati Maros, Muetazim Mansyur, mengatakan Pemkab Maros akan menyiapkan lahan sebagai tempat pembuangan sedimentasi hasil pengerukan sungai.

“Dulu pernah ada rencana normalisasi sungai, tetapi terkendala masalah lahan. Kali ini, kami akan menyiapkan lokasi untuk menampung sedimentasi agar program ini,” tuturnya.

Mantan Kadis PU Maros itu mengungkap, terakhir kali normalisasi sungai dilakukan di Maros 13 tahun lalu. (*)