Kenali Perbedaan Batuk Biasa dengan Batuk Covid-19

Selain flu dan demam, batuk juga menjadi salah satu gejala covid-19 yang paling umum dijumpai. Penyakit ini juga biasanya disertai dengan demam dan kelelahan, yang membuat pasien merasa pilek atau flu. Untuk mendeteksi gejala virus corona sejak dini dan menghindari penularan dan potensi komplikasi, caranya dengan mengamati, apakah batuk yang Anda derita merupakan gejala COVID-19 atau batuk biasa atau karena kondisi lain.

Dilansir Medical Daily, batuk COVID-19 adalah batuk kering, persisten, dan bisa membuat individu yang bersangkutan mengalami sesak napas. Itu karena virus corona mengiritasi jaringan paru-paru. Seiring perkembangannya, jaringan yang terkena mungkin terisi cairan. Pasien kemudian akan mengalami lebih banyak sesak napas saat tubuh berjuang untuk mendapatkan cukup oksigen.

“Batuk yang berlangsung selama berminggu-minggu, menghasilkan lendir berdarah, menyebabkan perubahan warna dahak atau disertai dengan demam, pusing, atau kelelahan, mungkin merupakan tanda Anda perlu ke dokter,” ujar Husaric dan Apostolopoulos dalam sebuah artikel.

Ada juga orang mengalami batuk karena kondisi lain yang tidak disebabkan oleh virus corona. Biasanya jenisnya adalah batuk basah, yang melibatkan dahak yang bergerak dari paru-paru dan menurunkan saluran udara ke mulut. Adanya cairan di saluran udara menyebabkan suara ‘basah’ saat batuk (dahak). Dalam beberapa kasus, orang juga mengeluarkan bunyi suara mengi saat bernapas. Sedangkan batuk kering, yang disebabkan oleh COVID-19, tidak menghasilkan dahak. Biasanya dimulai di bagian belakang tenggorokan dan menyebabkan suara seperti gonggongan.

“Batuk kering tidak membersihkan saluran udara Anda, sehingga penderita sering menggambarkannya sebagai batuk yang tidak memuaskan,” kata Husaric dan Apostolopoulos.

Namun, batuk bisa mulai kering tetapi akhirnya menjadi basah dalam beberapa kondisi. Sebagai contoh, orang-orang dengan pneumonia sering menunjukkan batuk kering. Tetapi, ketika infeksi berkembang, kantung udara paru-paru dapat terisi oleh sekresi peradangan dan menyebabkan batuk basah.