Kenali 4 Efek Samping Vaksin saat Uji Klinis

Salah satu vaksin asal China, yaitu CoronaVac pun sedang melakukan uji klinis tahap 3 di Indonesia. Pada uji klinis tahap 3, ilmuwan memberikan vaksin kepada ribuan sukarelawan dan menunggu untuk melihat berapa orang yang terinfeksi. Tujuan fase ini adalah menilai keamanan vaksin pada sebagian besar orang.

Untuk itu, uji klinis vaksin tahap 3 tidak terlepas dari efek samping yang dirasakan para relawan. Apa saja efek sampingnya?

Rasa Nyeri
Pada uji coba vaksin CoronaVac yang melibatkan 1.620 relawan, dari penelitian yang dipublikasikan, ada reaksi lokal berupa nyeri di tempat suntikan 20 sampai 25 persen. Perihal reaksi lokal tersebut, Ketua Tim Penelitian Uji Klinis Tahap 3 Calon Vaksin Covid-19, Profesor Kusnandi Rusmil menambahkan bahwa nyeri bekas suntikan calon vaksin covid-19 tersebut akan hilang dengan sendirinya. Umumnya, rasa nyeri akan hilang dalam beberapa jam. Efek samping saat uji klinis hanya sebagian kecil relawan yang akan merasakan rasa nyeri sampai dua hari.

Kemerahan Dan Bengkak Di Area Suntikan
Kemerahan dan bengkak juga umum terjadi setelah mendapatkan vaksin. Ketua Tim Riset Vaksin, Profesor Kusnandi Rusmil, relawan akan mengalami reaksi lokal pada area yang disuntik. Pada hasil uji klinis vaksin CoronaVac, kemerahan pada kulit akan diamati, kemudian bengkaknya pun akan diukur. Umumnya, bengkak pada area kulit akan hilang dalam waktu beberapa jam. Ternyata, kulit bengkak setelah imunisasi merupakan salah satu pertanda bahwa tubuh mulai membentuk kekebalan terhadap penyakit. Jadi, jika area yang telah disuntik mengalami gatal atau bengkak itu normal, Anda tidak perlu panik. Untuk meredakannya, kompres dingin area yang bengkak dan merah selama kurang lebih 10-20 menit. Bungkus kompres dingin dengan handuk atau kain agar tidak langsung menyentuh kulit.

Demam
Pfizer melaporkan tentang efek samping dari uji klinis vaksin Covid-19, yaitu gejala demam. Beberapa relawan termasuk anak-anak mengalami demam. Umumnya, demam yang terjadi akan dirasakan 24 jam setelah pemberian vaksin. Demam akan mereda dalam waktu 1-2 hari. Selain itu, relawan pun bisa mengalami demam yang disertai dengan sakit kepala, kelelahan, nyeri otot atau menggigil yang akan hilang dalam beberapa hari saja. Untuk mengatasinya, usahakan untuk selalu mencukupi kebutuhan cairan tubuh dengan air mineral. Jika seseorang mengalami reaksi demam dengan gejala berat setelah disuntikkan vaksin, maka akan diberi penanganan lebih lanjut oleh dokter dan petugas medis.

Reactogenic
Reaktogenik merupakan reaksi ketidaknyamanan jangka pendek pada orang yang telah menerima vaksin saat uji klinis. Reaksi ketidaknyamanannya termasuk sakit kepala, nyeri lengan, kelelahan, menggigil, dan demam. Efek samping yang disebutkan tidak perlu dikhawatirkan karena bersifat sementara. Selain itu, efek samping tersebut merupakan sinyal dari sistem kekebalan yang akan segera bekerja. Para peneliti sudah memberi peringatan bahwa semua vaksin Covid-19 kemungkinan akan menimbulkan reaksi reactogenic. Setelah melakukan injeksi vaksin, para peneliti akan mengontak relawan secara berkala untuk mengetahui reaksi yang dirasakan para relawan. Jika mengalami reaksi yang parah, seluruh biaya perawatan akan ditanggung oleh panitia uji klinis vaksin. Sejauh ini, belum ada reaksi parah yang dirasakan oleh relawan.