Jika Rapid Test Reaktif, bukan Berarti Anda terpapar Covid-19

Untuk mengetahui tubuh terpapar Covid-19, maka dilakukan rapid test, meskipun tidak menunjukkan gejala, bukan berarti Anda bebas dari virus tersebut. Oleh karena itu, pemerintah pun semakin gencar menggelar rapid test di berbagai tempat.

Rapid test yang sedianya mengeluarkan biaya hingga Rp400 ribu digelar gratis. Namun, tak banyak orang tahu dengan akurasi hasil rapid test ini. Rapid test dilakukan secara masif di beberapa wilayah Indonesia untuk mengetahui potensi penyebaran virus, untuk segera dilakukan tindakan penanganan.

Metode rapid test sendiri, hanya mendeteksi antibodi, apakah yang bersangkutan reaktif atau nonreaktif. Kegiatan ini juga disinergikan dengan contact tracing.

Jika hasil tes reaktif, Anda jangan panik, maka akan langsung dilakukan test PCR/swab untuk mengetahui apakah Anda terpapar Covid-19. Dilanjutkan dengan contact tracing, baik di rumah atau tempat kerja. Gunanya untuk menemukan kasus positif lainnya.

Sementara itu, bila ditemukan kasus nonreaktif, test akan diulang 7-10 hari yang akan datang. Di momen ini, protokol kesehatan harus tetap diterapkan secara ketat.

Saat mengikuti rapid test massal ada yang harus diingat. Karena banyaknya orang yang datang punya tujuan sama, yakni rapid test, maka Anda harus jaga jarak, pakai masker, hingga rajin cuci tangan.