Cegah Keributan, Wali Kota–Wawali Tekankan Awasi Distribusi Surat Suara Pemilihan RT/RW

Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar turun langsung di Kecamatan Wajo untuk memastikan seluruh tahapan berjalan aman, tertib, dan transparan.

BERANDANEWS – Makassar, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin bersama Wakil Wali Kota Aliyah Mustika Ilham kembali melanjutkan pemantauan kesiapan Pemilihan RT/RW serentak yang akan digelar pada 3 Desember mendatang.

Pada Senin malam (1/12/2025), sekitar pukul 22.25 WITA, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota itu turun langsung di Kecamatan Wajo untuk memastikan seluruh tahapan berjalan aman, tertib, dan transparan.

Di hadapan jajaran pemerintah kecamatan Wajo, lurah, Linmas, hingga tokoh masyarakat, Munafri menegaskan bahwa pemantapan jelang pemilihan harus menjadi tanggung jawab bersama.

Ia menekankan pentingnya menjaga kondusivitas agar proses demokrasi di tingkat akar rumput berlangsung tanpa gesekan.

“Khusus di Kecamatan Wajo ini, saya berharap semua punya tanggung jawab yang sama untuk memastikan kegiatan ini terlaksana dengan aman dan lancar. Ini bukan hanya tanggung jawab lurah atau camat, tapi tanggung jawab semua warga,” ujarnya.

Munafri menegaskan bahwa pemilihan RT/RW bukanlah ajang saling menjatuhkan atau memicu konflik antarpihak.

Dia mengingatkan bahwa kontestasi dilakukan untuk memberikan ruang kepada warga menunjukkan kapasitasnya dan meraih kepercayaan masyarakat sebagai koordinator wilayah.

“Pemilihan ini bukan untuk saling singgung, bukan gotok-gotokan, bukan mencari siapa yang paling jago. Ini tentang bagaimana masyarakat diajak berkontestasi sehat dan mendapatkan amanah untuk mengurus lingkungannya,” tambahnya.

Menurut Munafri, RT/RW terpilih nantinya akan menjadi garda depan pemerintah dalam mengurus berbagai persoalan sosial masyarakat, termasuk menyalurkan program pembangunan di wilayah masing-masing.

” Saya yakin Ketua RT/RW terpilih nanti akan sibuk mengurusi masyarakat di sekitarnya. Mereka menjadi perpanjangan tangan pemerintah dalam menyampaikan program, memberikan intervensi sosial, dan memastikan bantuan tepat sasaran,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan para calon untuk menjaga persatuan setelah pemilihan. Siapa pun yang menang ataupun kalah diminta merawat kebersamaan demi kepentingan warga.

“Kalau menang, rangkul yang kalah. Kalau kalah, ikut bersama yang menang,” tuturnya.

“Jangan bikin kubu-kubuan. Kasihan pendukungnya kalau terpecah, mereka bisa tidak mendapat layanan hanya karena gengsi. Yang terpilih adalah milik seluruh warga, bukan kubu tertentu,” sambung Appi.

Wali Kota juga mengingatkan bahwa potensi sengketa setelah pemilihan sudah diatur dengan jelas. Tidak ada lagi ruang mengungkit masalah administratif lama setelah proses berjalan.

Ia meminta seluruh calon menjaga marwah pemilihan dan menghindari tindakan yang dapat memicu permusuhan.

“Ini bukan ajang bermusuhan. Ini untuk membangun kebersamaan dan memastikan ada penghubung antara masyarakat dan pemerintah,” tuturnya.

Salah satu poin utama yang ditekankan Munafri adalah transparansi total, terutama dalam proses distribusi surat suara dan logistik pemilihan.

“Mulai dari pendistribusian kertas suara harus sangat transparan. Berapa yang diterima, dipakai, dan tersisa harus dicatat jelas di depan TPS supaya tidak ada fitnah,” tegasnya.

Ia menyebut waktu persiapan hanya tersisa dua hari, sehingga seluruh jajaran diminta fokus penuh tanpa menyisakan ruang bagi potensi perdebatan yang tidak relevan.

” Saya tidak mau dengar ada ribut-ribut persoalan kecurangan, apalagi melibatkan panitia. Kadang tekanan membuat panitia ikut arus. Jangan sampai terjadi. Netralitas harus dijaga,” katanya.

Ia meminta lurah dan panitia menjaga profesionalitas serta memastikan seluruh tahapan mengikuti petunjuk teknis yang sudah ditetapkan.

“Jangan lagi ada persoalan lama dari masa pendaftaran yang dibawa sampai hari pemilihan. Mekanismenya sudah berjalan, tinggal diikuti,” tutupnya.

Pada kesempatan itu, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham berharap pada milih RT/RW nantinya, dapat menghadirkan proses pemilihan yang transparan, tertib, dan berjalan sesuai aturan demi memperkuat tatanan pemerintahan di tingkat paling dasar.

Lanjut dia, pemilihan RT/RW adalah fondasi penting dalam memperkuat pelayanan publik di tingkat kelurahan. Ia menekankan, seluruh proses berjalan adil, transparan, dan melibatkan partisipasi aktif masyarakat.

“Kami dari Pemerintah kota hadir untuk memastikan setiap tahapan dapat terlaksana dengan baik dan sesuai aturan yang berlaku,” jelas politisi Demokrat itu.

Diketahui, di Kecamatan Wajo:
– 8 Kelurahan
– Calon RT 260 orang
– Calon RW 86 orang.(*)