BERANDANEWS – Makassar, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), Dra Hj Andi Ritamariani mengakui, Provinsi Sulsel termasuk daerah tercepat dalam pembentukan tim percepatan penurunan stunting.
“Sulawesi Selatan adalah provinsi tercepat merealisasikan 100 persen. Dan Alhamdulillah sudah terbentuk di 24 kabupaten kota se-Sulsel,” ungkap Andi Ritamariani, pada Soft Launching Penyaluran Pemberian Makanan Tinggi Protein untuk Penurunan Stunting, di Kantor BKKBN Sulsel, Senin, (14/11).
Untuk itu, dirinya menyampaikan terimakasih kepada Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kota Makassar atas kegiatan ini. Menurut dia, kegiatan tersebut merupakan upaya untuk penurunan stunting di Kota Makassar dan Sulsel.
“Setiap unsur pemerintah harus bekerjasama untuk menurunkan sunting baik pemerintah provinsi maupun kabupaten kota,” ujarnya.
Saat ini, stunting di keseluruhan daerah di se-Sulsel sudah turun menjadi 27,4 persen. Namun angka tersebut masih lumayan tinggi dibandingkan dengan angka rata-rata nasional.
“Tim percepatan penurunan stunting terus bekerja untuk menurunkan. Alhamdulillah saat ini sudah turun mencapai 27,4 persen,” katanya.
Ia menjelaskan, pembagian telur 90 ribu butir untuk 11 kecamatan di Kota Makassar untuk tahap pertama, sementara tahap selanjutnya akan dibagikan kepada empat kecamatan lagi.
“Bantuan ini merupakan pemberian dari orangtua asuh, untuk memenuhi kebutuhan gizi seimbang bagi penurunan stunting bersama PT Satwa Utama Raya,” lanjutnya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, menyampaikan, terimakasih dan apresiasi kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sulsel dan PT Satwa Utama Raya, dan secara khusus kepada seluruh camat se-Kota Makassar atas kehadirannya dalam acara launching pembagian bantuan untuk stunting tersebut.
“Pemprov Sulsel mengapresiasi hal itu. Kalau sudah masuk stunting, sudah harus lain cara pendekatannya. Ini stunting adalah masalah pola asuh, dan anak-anak kita harus makan makanan bergizi,” ujarnya.(*)