BERANDANEWS – Makassar, Wakil Wali Kota Makassar Fatmawati Rusdi bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA), Dinas Sosial (Dinsos), dan petugas Satpol PP Makassar, merazia keberadaan Anak jalanan (anjal), dan pengemis dibeberapa ruas jalan di Makassar, Jumat (29/7).
Fatmawati Rusdi bertekad meminimalisir aktivitas anak jalanan, gelandangan, dan pengemis (anjal-gepeng) di Kota Makassar.menyisir Jalan Hertasning, Andi Tonro, Kumala, Veteran Selatan, dan Mongindisi.
Menurutnya, keberadaan gelandangan dan pengemis di Kota Makassar akan diminimalisir. Melakukan edukasi ke masyarakat yang mengais rejeki di jalan untuk tidak lagi turun mengemis. Apalagi pemerintah kota melalui Dinsos Makassar sudah memberikan bantuan lewat Program Keluarga Harapan (PKH).
“Pemerintah sudah kasih kita bantuan, seharusnya tidak lagi turun ke jalan,” ucap Fatma, kepada salah seorang gepeng yang terjaring.
Ditambahkan baru-baru ini Kota Makassar berhasil meraih penghargaan Kota Layak Anak (KLA) Kategori Nindya dari Kementrian PPPA.
“Ini tindak lanjut dari aksi-aksi kita yang kemarin sebagai langkah konkret yang pemerintah kota lakukan. Anjal-gepeng harus tuntas karena ini adalah cerminan kota kita,” paparnya.
Tidak hanya melakukan penertiban, Fatmawati juga mengimbau masyarakat khususnya pengguna jalan untuk tidak memberikan uang sepeserpun kepada anjal-gepeng di jalan.
“Kita turun menyisir bukan cuma penertiban anjal-gepeng tapi juga yang memberi. Kita melakukan ini dengan pendekatan yang humanis,” tegas Fatma.
Sekretaris Dinsos Makassar, Andi Zubaedah Hafid menyampaikan penertiban anjal-gepeng intens dilakukan pemerintah kota.
Mereka yang terjaring selanjutnya akan didata dan dibina di Rumah Perlindungan dan Trauma Center (RPTC) Dinsos Makassar.
“Tim kita masih turun menyisir jalan yang lain, kita keliling. Kalau ada terjaring kita bawa ke rumah aman,” ucapnya.
Sementara, Kepala DPPPA Makassar Achi Soleman berharap penghargaan KLA Kategori Nindya yang diberikan pemerintah pusat bisa menjadi dorongan dan semangat bagi stakeholder terkait untuk sama-sama menuntaskan persoalan perkotaan.
Dengan upaya yang maksimal, Achi berharap tata kota jauh lebih baik. Tidak ada lagi masyarakat yang mencari rejeki di jalan dengan menjadi anjal-gepeng dan mengganggu pengguna arus lalu lintas.
“Kita sama-sama mengedukasi masyarakat agar tidak lagi turun ke jalan sehingga manajemen penataan kota jauh lebih baik,” tutupnya. (*)