Berandasulsel.com – Makassar, Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel), Nurdin Abdullah, menugaskan seluruh tenaga pendamping gizi dan konselor stunting agar fokus menjaga 1.000 hari pertama kelahiran bayi.
Hal tersebut disampaikan Nurdin Abdullah pada acara pelepasan pendamping gizi dan konselor stunting atau program Gammara’NA, di Hotel Best Western Makassar, Senin, (3/8)
“Masa (1.000) itu adalah periode emas kehidupan. 1.000 hari harus mendapatkan perhatian khusus. Stunting harus mendapatkan perhatian khusus untuk kecerdasan, produktivitas dan prestasi kelak nanti pada dewasa,” ujarnya.
“Makanya penting 1.000 hari pertama itu, inilah yang coba kita dorong. Jadi jangan nanti lahir (baru ada perhatian), jadi sejak di dalam kandungan,” lanjutnya.
Ia menjelaskan, masalah gizi tidak bisa dijadikan sebagai alasan kuat sehingga angka stunting di Sulsel terus meningkat. Sebab, masalah yang paling penting adalah bagaimana pemahaman masyarakat harus betul-betul didampingi oleh para pendamping gizi dan konselor stunting ini.
“Pertama gizi nggak bisa menjadi alasan. Kedua memang kenapa penting pendampingan, karena pemahaman masyarakat yang anggap enteng ketika mereka hamil dan tidak betul-betul memberikan gizi yang baik kepada calon bayinya,” urainya.
“Makanya saya bilang sebenarnya kalau kita memang kreatif, tidak ada istilah mereka ekonomi lemah dan sebagainya, apalagi di desa rata-rata halamannya luas (untuk menanam sayur-sayuran), dan pemberian sayur buah (kepada ibu hamil),” sambungnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, sebagai daerah agraris dan setiap tahunnya memberikan makan kepada 24 provinsi di Indonesia, namun masih bermasalah soal stunting, tentunya semua harus merasa malu dengan keadaan seperti ini. Olehnya itu, ia optimistis tiga tahun kedepan masalah stunting bisa ditekan.
“Provinsi ini memberikan makan untuk 24 provinsi, tapi kita masih bermasalah soal stunting. Kita malu sebagai daerah yang memiliki sumber daya alam yang melimpah tapi masih bermasalah saol ekonomi dan kebutuhan lainnya,” jelasnya.
“Kita masih di atas rata-rata nasional, nah mudah-mudahan dengan pendamping ini bisa menekan, dan harapan kita dua tiga tahun kedepan stunting di Sulsel ini harus menurun,” tutupnya. (*)