Tips Pola Makan yang Sehat Selama Karantina

Dalam rangka menjaga kesehatan tubuh selama diberlakukannya Pembatasan Sosial berskala Besar (PSBB) , maka kita harus berusaha untuk menjaga diri kita sendiri dalam karantina agar terhindar dari paparan Covid-19 dan penyakit lainnya.

Baru baru ini seorang dosen ilmu pangan dan nutrisi di Liverpool Hope University, Grace Farhat, mengatakan, kebosanan saat ini menjadi masalah bagi orang-orang dalam karantina. Menurutnya, orang memiliki lebih banyak makanan dan makanan ringan di siang hari karena mereka memiliki lebih banyak waktu di tangan mereka.

“Terjebak di rumah bisa membuat kita makan lebih banyak dan bergerak lebih sedikit. Namun, ada langkah-langkah sederhana yang dapat Anda ambil. Kita punya setidaknya satu bulan lagi untuk pergi dan penting untuk mencoba menjaga diet dan aktivitas fisik kita dengan benar,” kata Grace, dilansir di laman Manchester Evening News.

Untuk mendapatkan pola makan yang sehat, berikut beberapa tip yang bisa Anda jalankan selama dalam karantina.

Menikmati Camilan
Bersantai di sofa saat karantina, tak menjadi masalah. Namun, jika bersantai sambil memakan camilan makanan manis seperti es krim, kue, dan custard tinggi kalori, maka berat badan pun mudah bertambah sepanjang hari.

Sebagai gantinya, cobalah yogurt rendah lemak yang aman dikonsumsi.  Makanan rendah kalori lainnya yang bisa dimakan adalah segenggam kacang atau dua kotak cokelat hitam.

“Ngemil membantu menghabiskan waktu dan mengatasi stres.Tapi waspadalah terhadap makanan tinggi gula dan lemak, mereka dapat menyebabkan peningkatan berat badan dan risiko kesehatan lainnya,” kata Grace.

Tetap Berolahraga
Hanya karena gym atau pusat kebugaran tutup, tidak berarti kita tidak bisa bergerak di dalam ruangan. Pada kenyataannya, kelebihan karantina di eumah adalah kita menemukan beberapa cara inovatif untuk berolahraga di rumah dan membawa gym ke rumah.

Selain itu, kita juga bisa melibatkan pasangan atau anak-anak dalam berolahraga. Sehingga, aktivitas olahraga menjadi lebih menyenangkan nikmat.  “Apakah itu aplikasi online atau kelas olahraga virtual, manfaatkan teknologi dan tetap bugar,” saran Grace.

Suplemen dan Vitamin D
Vitamin D sangat penting untuk tulang kita dan kesehatan tubuh secara keseluruhan. “Waktu paparan harian setidaknya 15 menit di bawah sinar matahari langsung dapat membantu sebagian besar populasi mendapatkan jumlah vitamin D yang cukup,” kata Grace.

Dia melanjutkan, baru-baru ini, Kesehatan Masyarakat Inggris menyarankan kita semua perlu mengonsumsi 10 mikrogram suplemen vitamin D pada saat karantina. Sebab, banyak dari kita mungkin tidak memiliki cukup dari paparan sinar matahari.

Makanan Beku
Jika supermarket atau pedagang kaki lima lokal terbatas dalam jumlah buah-buahan dan sayuran segar yang ditawarkan, maka alternatif beku dapat menjadi sebuah pilihan. Makanan beku menyimpan vitamin dan mineral mereka. Karenanya, bisa menjadi pilihan yang lebih sehat dan lebih murah untuk produk segar.

“Ingat, kita juga bisa menghindari sisa makanan dengan membekukan sisa makanan dari makan siang atau makan malam, selama kamu tidak memanaskannya lebih dari satu kali,” kata Grace. 

Asupan energi harian tercukupi
Menambah berat badan dan kemudian memiliki beberapa risiko kesehatan adalah hasil dari makan lebih banyak dari yang kita butuhkan setiap hari selama periode waktu tertentu.

“Kami selalu menekankan betapa pentingnya moderasi. Tidak ada makanan yang boleh dilarang, melainkan dimakan dalam jumlah kecil,” jelas Grace.

Menurutnya, teknologi juga bisa membantu di sini. Kita bisa menggunakan aplikasi online untuk masuk dan menganalisis makanan yang kita makan, sehingga dapat membantu memantau dan menurunkan berat badan.