BERANDANEWS – Makassar, Sidang putusan kasus pencemaran nama baik Bupati Bulukumba yang menyeret Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) Periode 2021-2023, Akbar Idris menuai banyak sorotan.
Kasus Sidang putusan tersebut dari pelaporan Bupati Bulukumba Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf yang telah dibacakan di Pengadilan Negeri Bulukumba pada Senin (29/04). Sidang memutuskan Akbar Idris dituntut satu tahun penjara.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum PB HMI Periode 2024-2026 Bagas Kurniawan untuk mengawal persoalan ini dengan baik. Pasalnya, persoalan kritik mengkritik kepada pejabat publik seperti ini hendaknya tidak harus sampai ke ranah hukum.
“Persoalan semacam ini bisa membuat para pejabat menjadi anti kritik, over power, dan tidak bisa dijadikan teladan oleh publik khususnya anak muda. Karena itu, mendiamkan hal semacam ini tentulah tidak tepat,” jelas Bagas dalam keterangannya, Selasa (30/04)
Hal senada juga diungkapkan mantan Ketua Umum HMI Cabang Jeneponto 2004, Ibnu Hajar Yusuf (IHY).
Menurutnya, seorang pejabat publik tidak boleh anti kritik, dan bijak menggunakan kekuasaannya, dewasa dalam menghadapi permasalahan, tidak memanfaatkan kekuasaan sebagai alat untuk menindas sehingga bisa menjadi teladan bagi kami para generasi muda.
“Seharusnya pak Bupati Bulukumba Andi Muchtar Ali Yusuf bijak dalam segala hal, memperlihatkan kedewasaan dalam menghadapi setiap permasalahan yang dihadapi sebagai pejabat publik”, terang IHY, Rabu (01/05)
Selain itu, Bupati Bulukumba tidak mempertontonkan gaya arogan dan kekanak-kanakan, menanggapi pernyataan Akbar Idris dengan sikap humanis seorang pejabat.
“Jangan sedikit-sedikit lapor, seharusnya bisa selesai dengan cara kekeluargaan dimeja bundar sebagai ruang santai untuk mencairkan suasana lebih santai, adem dengan penuh senyum”, jelasnya
“Pak Bupati harus lebih humanis lah, budayakan tudang sipulung untuk membuka ruang dialog, jangan sedikit-sedikit kriminalisasi, itu kan zalim namanya, anak muda seperti Akbar idris adalah Generasi Muda calon pemimpin bangsa kedepan yang potensial, itu ada karena dia lahir dari organisasi besar yang memilik daya kritik dan militansi yang harusnya dibina dan dijaga”, tambahnya.(*)