Sekilas tentang Penyakit Diare

339
Ilustrasi Penyakit Diare

Musim penghujan saat ini sangat rentan tubuh kita terserang oleh penyakit. Termasuk masalah kebersihan makanan, sehingga memunculkan penyakit seperti diare.

Diare merupakan sebuah penyakit yang mengganggu fungsi organ pencernaan. Biasanya, penderita diare akan mengeluarkan feses yang lebih lembek atau bahkan cair saat sedang buang air besar.

Penyakit diare dapat dibedakan menjadi 2, diare akut dan diare kronis. Diare akut merupakan jenis diare yang seringkali diderita oleh masyarakat umum.

Untuk penderita diare akut, lama infeksinya hanyalah selama 3 hingga 7 hari. Penyebabnya pun hanyalah karena adanya gangguan kecil pada sistem pencernaan yang membuat diare jenis ini hanya berjangka pendek.

Sedangkan diare kronis, penderita biasanya akan mengalami mulas selama 4 minggu atau lebih. Penyebabnya pun berbeda dari diare akut, yakni, karena kondisi medis yang mengganggu, alergi makanan atau obat-obatan, dan juga infeksi kronis pada organ pencernaan.

Penyakit diare umum diderita baik orang dewasa ataupun anak-anak. Bahkan, orang dewasa rata-rata mengalami diare hingga 4 kali dalam satu tahun. Jadi, saat Anda atau keluarga Anda mengalami diare, usahakan untuk melakukan pemeriksaan ke dokter akan dapat dilakukan pengecekan.

Gejala Penyakit Diare umumnya ditandai dengan rasa sakit atau mulas pada perut dan juga keinginan untuk buang air besar secara terus-menerus. Namun, terdapat beberapa tanda serta gejala lain dari penyakit diare. Selain itu biasanya ada merasa mual hingga menyebabkan muntah. Hal ini juga seringkali dibarengi dengan hilangnya nafsu makan oleh penderitanya. Tak hanya itu, penderita seringkali merasa haus dan dehidrasi.

Untuk kondisi yang cukup kronis, penderita diare akan merasa pusing dan demam. Bahkan, jika tidak mendapatkan penanganan dalam waktu yang cukup lama, penderita diare bisa mengeluarkan feses dalam jumlah banyak yang disertai darah.

Penyakit diare seringkali sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan bantuan dokter. Namun, terdapat kondisi tertentu pada penderita diare yang sangat disarankan untuk melakukan pemeriksaan ke rumah sakit. Bagi orang dewasa yang menderita diare, penanganan dokter wajib diberikan saat penderita mengeluarkan feses gelap dan berdarah. Pemeriksaan dokter juga perlu dilakukan jika penderita mengalami mual, kurang tidur, hingga berat badan menurun. Jadi, jika penderita diare mengalami hal-hal diatas, berkonsultasi pada dokter sangat disarankan untuk dilakukan.

Setelah melakukan diagnose, dokter akan melakukan beberapa tes untuk mengetahui kondisi si penderita diare. Beberapa tes yang dilakukan biasanya adalah tes darah, feses, dan kolonoskopi.

Untuk tes kolonoskopi, dokter akan melakukan pemeriksaan dengan menggunakan tabung berukuran tipis dan terang ke dalam rektum. Dengan begitu, dokter dapat melihat kondisi usus besar penderita diare dan memutuskan untuk melakukan penanganan lebih lanjut jika diperlukan.

Pengobatan pada penderita diare bisa dilakukan dengan sering mengkonsumsi air dengan jumlah banyak. Karena diare menyebabkan penderita mengalami dehidrasi, konsumsi air putih sangat disarankan untuk dilakukan oleh penderita diare. Bila perlu, dokter juga akan memberikan oralit atau cairan elektrolit sebagai penolong pertama penderita penyakit diare.

Penderita diare juga disarankan untuk memiliki waktu istirahat yang cukup. Konsumsi makanan sehat, seperti, pisang, nasi, dan juga roti, pun hendaknya dilakukan. Gunanya adalah untuk mengembalikan tenaga dan juga rasa lemas yang diderita oleh penderita diare.

Untuk konsumsi obat, penderita diare bisa meminta resep dokter sebagai penanganan lebih lanjutnya. Obat Loperamide dan Attapulgite adalah jenis obat yang umum diberikan oleh dokter untuk dikonsumsi penderita diare.

Namun, karena memiliki efek samping, penderita diare wajib mengikuti aturan pakai obat diare saat mengkonsumsinya. Untuk itu, Anda wajib memiliki resep dokter sebelum memutuskan untuk menggunakan obat diare.