Sejarah Tradisi Bulan Madu

361

Bulan madu biasanya dilakukan oleh pasangan yang baru saja menikah untuk merayakan pernikahan mereka. Kini, bulan madu seringkali dirayakan di tempat-tempat yang terpencil, eksotik, hangat, atau lainnya yang dianggap khusus dan romantis. Tren liburan bulan madu kini sudah semakin populer. Tapi ternyata asal usul dari bulan madu tidak seindah saat ini.

Liburan setelah menikah atau bulan madu kini dianggap menjadi bagian yang penting. Kebanyakan pasangan melakukan ini untuk balas dendam untuk beristirahat setelah proses pernikahan yang panjang.

Bulan madu atau Honeymoon muncul dari kata ‘hony mooney ‘yang berarti fase hubungan yang dilewati setelah menikah. Istilah ini muncul karena biasanya bulan pertama menikah penuh dengan kebahagiaan.

Namun asal usul tentang kegiatan perjalanan atau liburan ini bukan menjadi bagiannya. Zaman dulu pernikahan masih sering dilakukan dengan pemaksaan dari keluarga.

Untuk itu, pasangan yang tidak direstui akan kawin lari dan bersembunyi dari keluarga. Sang pria akan menyembunyikan wanitanya di sebuah tempat rahasia sampai keluarganya berhenti untuk mencari.

Pada abad ke-19 di Inggris, istilah bulan madu barulah dipakai. Tapi honeymoon bukan liburan ke tempat-tempat keren seperti sekarang. Istilah honeymoon adalah kegiatan kunjungan yang dilakukan oleh pasangan yang baru menikah kepada pihak keluarga. Yang dikunjungi biasanya adalah kerabat yang tidak datang ke acara pernikahan.

Kunjungan ini pun tidak cuma berdua, tapi juga dilakukan oleh keluarga inti. Lamanya waktu kunjungan ke semua keluarga adalah satu bulan.

Setelah tahun 1820-an, kegiatan bulan madu mulai dikenal oleh orang-orang Amerika. Dari sini kunjungan kepada keluarga mulai bergeser menjadi kegiatan liburan berdua. Bahkan dalam tradisi Yahudi, bulan madu adalah perayaan setelah pernikahan selama 7 hari penuh. Perayaan ini dilakukan bersama sahabat dekat dan kerabat.

Kini kegiatan bulan madu menjadi hal yang diidam-idamkan oleh tiap pasangan. Bepergian ke destinasi-destinasi cantik sambil menghabiskan waktu berdua menjadi cara untuk menghilangkan stress akibat tekanan pernikahan.