Seberapa bahaya Botol Plastik Air Mineral ?

289

Mengkonsumsi air mineral dalam botol memang sudah menjadi kebiasaan setiap habis makan. Air minum dalam kemasan botol plastik sudah kian bergeser menjadi hal lumrah dalam kehidupan kita. Namun tahukah Anda, wadah plastik dan botol minum plastik mengandung bahan kimia?.

Botol minuman plastik mengandung bahan kimia yang disebut bisphenol A atau BPA, namun bagaimana hal tersebut dapat berdampak bagi kesehatan manusia? Perlu diingat, sebelum menggunakan produk plastik, Anda harus mempertimbangkan bagaimana BPA dapat memengaruhi kesehatan dan kemudian memutuskan untuk tidak menggunakan produk plastik.

BPA biasa digunakan untuk mengeraskan plastik, kaleng makanan, dan membuat beberapa peralatan medis, menurut National Capital Poison Centre. Meskipun BPA telah ada sudah lebih dari 120 tahun, tidak sampai dua dekade terakhir muncul kekhawatiran serius tentang dampak terhadap tubuh manusia.

Adanya banyak penelitian yang terbilang baru, memunculkan perdebatan. Misalnya dalam beberapa penelitian yang dilakukan oleh Medical University of Gdansk di Polandia pada tahun 2015 telah menyimpulkan, bahwa dosis rendah BPA dapat dihubungkan dengan gangguan endokrin atau masalah kesuburan yang parah.

Dikutip dari Mayo Clinic, penelitian serupa lainnya juga menunjukkan bahwa BPA mungkin dapat menyebabkan masalah terhadap otak dan kelenjar prostat janin. Di sisi lain, penelitian pada tikus telah menyiratkan bahkan pada dosis tinggi, BPA hanya mengarah pada efek kesehatan “minimal”, dan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) telah menyatakan bahan kimia aman selama masih dosis rendah.

FDA baru-baru ini menyatakan “beberapa kekhawatiran atas efek potensial BPA pada otak, perilaku, dan kelenjar prostat pada janin bayi dan anak-anak.”

Dampak paparan BPA memerlukan penelitian lebih lanjut. Jika Anda merasa khawatir tentang paparan BPA dan efek yang mungkin ditimbulkan terhadap kesehatan, maka Anda dapat melakukan tindakan kecil setiap hari untuk mengurangi kontak dengan bahan kimia.

“Sayangnya, tanggug jawab jatuh pada publik untuk mengambil langkah-langkah untuk memilih alternatif bebas plastik dan bertujuan untuk mengurangi dampak kesehatan negatif yang terkait,” ujar Lori A. Hoepner DrPH, MPH, Asisten Profesor di sekolah Ilmu Kesehatan Universitas Downstate SUNY Kesehatan Masyarakat.

Untuk menghindari BPA dan dampak kesehatan potensial, caranya dengan menggunakan produk yang berlabel bebas BPA, makan sedikit makanan kaleng, kurangi memasukkan makanan ke microwave dengan bahan plastik, dan beralih ke wadah kaca dan stainless steel.(*)