Musim hujan dengan intensitas tinggi beberapa hari terakhir ini, membuat tubuh mudah lapar, pastinya yang terpikirkan, Anda ingin menyantap olahan makanan berkuah untuk membuat badan Anda hangat tentunya.
Kali ini rekomendasi olahan yang nikmat disantap saat musim hujan yakni Sop Saudara. Nama Sop Saudara sendiri berawal dari inisiatif seorang warga Kabupaten Pangkep yang bekerja di warung sop daging sapi, beliau ingin menciptakan sop dengan cita rasa lebih sedap. Akhirnya terciptalah penganan berkuah telur bebek dengan krim kental manis ini. Diberi nama saudara agar siapapun yang memakan sop ini menjadi akrab layaknya saudara.
Sop saudara merupakan makanan berkuah yang terbuat dari daging sapi, paru goreng dan kentang sebagai bahan utamanya. Untuk kuahnya terbuat dari bawang merah dan bawang putih, jinten, lengkuas dan berbagai bahan rempah lainnya, sekilas sop saudara ini mirip Coto Makassar namun yang membedakan adalah tambahan perkedel kentang dan paru gorengnya yang khas, selain itu kuah sop saudara tidak menggunakan campuran kacang tanah halus sehingga kuahnya tidak terlalu kental.
Makanan ini sangat terkenal dan dapat kita jumpai dimanapun di Sulawesi Selatan, meskipun asalnya dari Pangkep. Biasanya sop ini disajikan bersama ikan bakar, perkedel kentang, dan sepiring nasi hangat.
Semangkuk sop saudara dapat Anda nikmati dengan harga yang bervariasi, Sop Saudara yang berada di pertigaan Jl Pettarani – Jl Maccini (dekat fly over) misalnya, selain rasanya yang nikmat dan ramainya pengunjung yang makan disana, harganya hanya Rp 22 ribu, ditambah ikan bakar Rp 17 – 35 ribu.
Warung Sop Saudara yang lain dapat Anda singgahi diantaranya:
– Sop Saudara Irian
Lokasi Jl. Dr. Wahidin Sudiro Husodo No.40
– Sop Saudara Andalas
Lokasi Jl. Sunu No.136, Lembo, Kec. Tallo
– Sop Saudara Restaurant
Lokasi JL Perintis Kemerdekaan, Km. 9, RW. 01, Tamalanrea
– Warung Pangkep Sop Saudara
Lokasi Jl. Cendrawasih No.328, Tamarunang, Kec. Mariso (samping Pasar Senggol)
– Warung Sop Saudara Veteran
Lokasi Jl. Veteran Utara No.276, Lariang Bangi
Bagaimana Anda tertarik untuk menyantapnya?