Mengandung Unsur Diskrimanasi, Google Perbaiki Google Translate

Sebagai tindak lanjut atas gugatan protes Forum Masyarakat Melayu dan Aceh, Google Indonesia mengungkapkan bahwa pihaknya telah memperbaiki sistem Google Translate yang memiliki unsur diskriminasi terdapat suku Aceh dan Melayu. Mereka menemukan adanya beberapa frasa yang merendahkan suku Aceh dan Melayu.

“Kami telah memperbaiki masalah ini dan meminta maaf yang sedalam-dalamnya atas kesalahan ini. Kami sangat mengapresiasi pihak-pihak yang memberi tahu kesalahan terjemahan ini, sehingga kami bisa langsung mengambil tindakan untuk menangani dan mengatasi masalahnya,” kata Perwakilan Google Indonesia.

Google Translate atau Google Terjemahan merupakan penerjemah otomatis yang menggunakan pola dari jutaan hasil terjemahan yang sudah ada untuk menerjemahkan kata atau kalimat. Sehingga, pihak Google menyayangkan bahwa sejumlah pola tersebut dapat menghasilkan terjemahan yang salah dan tidak diinginkan.

Google Indonesia juga menyebutkan bahwa pihaknya sudah bertemu dengan Perwakilan Forum Masyarakat Melayu dan Aceh, dan juga Koalisi NGO HAM Aceh serta Badan Penghubung Pemerintah Aceh (BPPA). Sekitar pertengahan Oktober, Forum Masyarakat Melayu dan Aceh telah melayangkan protes ke Google Indonesia. Dari surat tersebut disebutkan bahwa sejumlah pengertian dalam Google Translate telah merendakan suku Aceh dan Melayu.

Bahkan beberapa frasa yang mengandung Aceh dan Melayu diterjemahkan menjadi umpatan. Salah satu contoh yakni frasa ‘anak aceh’ dari bahasa Jawa dan bahasa Melayu jika diterjemahkan ke bahasa Inggris menjadi ‘son of a bitch’ atau ‘bajingan’. Kemudian frasa ‘anak Melayu’ sebagai ‘bajingan’, ‘wong melayu’ sebagai ‘orang-orang curang’.