Hasil dan Penutupan Muktamar ke 48 Muhammadiyah

13 Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2022-2027

BERANDANEWS – Jawa Tengah, Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah yang digelar di Edutorium KH Ahmad Dahlan Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Ahad,(20/11), menetapkan kepemimpinan Muhammadiyah tetap dipegang oleh Haedar Nashir sebagai Ketua Umum dan Abdul Mu’ti sebagai Sekretaris Umum selama lima tahun ke depan.

Haedar Nasir dan Abdul Mu’ti sebelumnya menjabat sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah dan Sekum PP Muhammadiyah periode 2015-2020. Dengan demikian ini merupakan periode mereka menjabat di pucuk pimpinan tertinggi organisasi yang didirikan oleh KH Ahmad Dahlan tersebut.

Dalam pidato sambutannya usai terpilih, Haedar menyampaikan kepemimpinan terpilih akan menjalankan program yang arahnya lebih transformatif. Baik bentuk program secara umum maupun bidang-bidang yang arahnya pada unggul berkemajuan terhadap segala aspek.

“Saya sebagai ketum posisinya hanya sejengkal di depankan dan seiinci ditinggikan, tetapi pada intinya tetap pada kolektif kolegial dan sesuai sistem persyarikatan,” kata Haedar dalam pidatonya usai terpilih lagi sebagai Ketum.

Muktamar ke-48 Muhammadiyah juga menghasilkan 13 orang yang menjabat pimpinan pusat Muhammadiyah selama lima tahun ke depan.

Berikut daftar lengkap 13 pimpinan pusat Muhammadiyah periode 2022-2027:
Haedar Nashir
Abdul Mu’ti
Anwar Abbas
Busyro Muqoddas
Hilman Latief
Muhadjir Effendy
Syamsul Anwar
Agung Danarto
Saad Ibrahim
Syafiq A. Mughni
Dadang Kahmad
Ahmad Dahlan Rais
Irwan Akib

Sementara Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara resmi menutup Muktamar ke-48 Muhammadiyah pada malam tadi, Ahad (20/11).

Ma’ruf sempat mengucapkan kalimat penutup salam khas Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah secara bergantian sebelum menutup salam. Pertama, Ma’ruf lebih dahulu menyampaikan kalimat nashrun minallahi wa fathun qorib Wa bassyiril mu’minin yang biasa digunakan warga Muhammdiyah.

“Semoga Allah SWT senantiasa memberikan inayahnya dan meridhoi semua ikhtiar yang kita lakukan. Nashrun minallahi wa fathun qorib Wa bassyiril mu’minin,” kata Ma’ruf sembari memberi jeda sejenak sebelum melanjutkan kalimat selanjutnya.

Mendengar kalimat itu, sontak, para muktamirin pun memberikan tepuk tangan kepada Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) tersebut. Ma’ruf pun tersenyum kemudian melanjutkan salam penutup khas warga nahdliyin Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq yang kemudian makin membuat riuh para peserta muktamar.

“Wallahul Muwaffiq ila Aqwamit Tharieq wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,” ujarnya.

Dalam sambutan penutupannya, Ma’ruf juga mengajak Muhammadiyah dan Aisyiyah berjuang bersama Pemerintah merawat persatuan dan kesatuan. Ma’ruf mengingatkan, saat ini Indonesia menghadapi ancaman krisis multidimensi dan berusaha pulih akibat pandemi.

“Persatuan dan kesatuan menjadi modal pertama dan utama bagi kita untuk memenangkan pertarungan ini. Mari kita rawat bersama dengan senantiasa mengedepankan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah insaniyah dalam interaksi sosial kita,” ujar Ma’ruf di Edutorium Universitas Muhammadiyah Surakarta, Ahad malam.

Ma’ruf mengatakan, terlebih Indonesia akan menghadapi Pemilu pada 2024 mendatang. Ma’ruf menekankan Pemilu 2024 jangan sampai mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa.

Menurutnya, perbedaan pilihan partai maupun calon presiden dan wakil presiden harus disikapi secara bijak dan tidak membelah masyarakat Indonesia.

“Seperti saya katakan kalau kita berbeda capres berbeda partai, maka kita katakan lakum partaiyukum walana partaiyuna, partai anda partai anda partai saya partai saya, lakum capresyukum walan capresyuna capres anda capres anda capres saya capres saya apalagi sama-sama Muhamhmmadiyah,” pesan Wapres.(*)