BERANDANEWS – Makassar, Terkait adanya infornasi yang menyebutkan bahwa Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto menghalangi acara jalan santai Gibran Rakabuming Raka yang diselenggarakan oleh AAS Community pada Sabtu mendatang (25/11)
Kini , Mohammad Ramdhan Pomanto atau biasa disapa Danny Pomanto memberikan klarifikasi.
“Siapa pun yang ingin berkegiatan di Makassar kami sambut dengan tangan terbuka. Tidak benar kalau ada yang dihalang-halangi,” kata Danny, Kamis (23/11)
Danny menjelaskan sejak awal munculnya belakangan ada agenda jalan sehat yang sama, kemudian menetapkan waktu yang berdampingan
“Tidak pernah ada penolakan sedikitpun, bahkan saya langsung berkoordinasi dengan pada Polrestabes untuk segera kita sama sama akomodir. Kemudian kita sepakat akomodir di Mandala. Kita di dekatnya Lapangan Sultan Hasanuddin. Secara terbuka di beberapa momen saya bilang harus ramai dua-dua. Kalau di kita ini cuman 100 ribu, 50 ribu sudah syukur. Ketiga kalau ada ngomong begitu di lapangan bahwa ada pemaksaan usut saja, karena kita tidak pernah memerintahkan sedikitpun soal itu,” ujar Wali Kota Makassar, Kamis (23/11).
Terpisah Jubir TPD Ganjar Pranowo-Mahfud Md, Iqbal Arifin. Jadi kegiatan Minggu tanggal 26 yang dilakukan Genzi itu murni mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat, juga melibatkan masyarakat dalam hal yang positif. Apalagi ada reward yang kami berikan, jadi bukan sekadar sehat. Ini terbuka untuk siapa saja.
Ada kegiatan serupa juga di tanggal 25 yang dilakukan pihak lain, itu juga bagus untuk masyarakat, baik untuk semua. Pemkot kan sudah bilang kalau kegiatan yang bertujuan untuk kebaikan masyarakat maka itu harus didukung.
Pak Wali Kota sudah tegaskan, sukseskan tanggal 25 dan 26 karena ini berkaitan dengan citra baik Kota Makassar. Tidak perduli siapa saja yang lakukan itu kegiatan.
Ini murni panggilan masyarakat. Makanya Pak Ganjar dan Pak Mahfud mau datang untuk melepas kangen dengan masyarakat Sulsel. Sekalian nanti ada pelantikan TPD dan TPK, konsolidasi Parpol dan kunjungan ke Toraja dan Kedatuan Luwu.
Sementara, Akademisi UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hajar Yusuf menilai, terpaan informasi ini penuh muatan fitnah dan hoaks seolah olah ingin mendiskreditkan Walikota Makassar, Danny Pomanto
“Tentu berita yang isi pesannya ini penuh dengan kepalsuan alias hoaks,stop lah memakai cara-cara pembohongan dan pembodohan terhadap publik lewat framing berita hoaks.
Menurut mantan Koordinator BEM se Makassar ini, menyebut ada motif untuk membuat berita hoaks untuk menjatuhkan Danny Pomanto.
“Mungkin mau menjatukan figur Pak Danny Pomanto justru kebalik ini, atas kecerdasan dan kedewasaan khalayak ramai justru tambah makin tambah banyak yang simpati sama beliau sebagai pemimpin yang visioner, cerdas, tegas,dekat dengan rakyat”, tegas Ibnu Hajar.
Sementara Abd. Rahman, aktivis difabel di Sulsel mengaku prihatin karena banyak sekali isu yang dikaitkan dengan Pilpres 2024.
“Saya sedih kalau ada sekelompok orang yang mau memecahbelah di Makassar hanya karena berbeda pilihan politik,” ujar Rahman.
Rahman menyebut keputusan Walikota untuk tidak melibatkan diri dalam kegiatan yang berbau kampanye sudah tepat. Begitu juga sikap aparat pemerintahan di bawahnya seperti lurah dan Ketua RT dan Ketua RW.
“Saya kira semua tergantung warga Kota Makassar, mau mengikuti Jalan Sehat atau tidak. Soal olahraga semua orang pasti dianjurkan untuk berperilaku hidup sehat,” kata Rahman.(*)