BNPB : Sudah ada 271 Jenazah yang Teridentifikasi Korban Gempa Cianjur

Reruntuhan Rumah Korban Gempa Cianjur

BERANDANEWS – Jawa Barat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama tim gabungan terus melakukan upaya pencarian korban gempa magnitudo 5,6 Kabupaten Cianjur Jawa Barat yang terjadi sejak Senin (21/11).

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, mengatakan pencarian dan evakuasi gabungan dari tim SAR, BNPB, BPBD, TNI/Polri, dan relawan lebih dari 1.000 personel, dan ada penambahan korban jiwa yang telah ditemukan.

“Sudah ada 271 jenazah teridentifikasi. Hasilnya menemukan 4 orang, 3 meninggal dunia di Cugenang dan 1 selamat. Masih ada korban hilang 40 orang,” ujar Suharyanto memberikan keterangan pers di Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat, Rabu (23/11).

Pendataan sementara, korban luka tercatat 2.043 orang dan mengungsi 61.908 orang, sedangkan kerugian materil sebanyak 56.320 rumah alami kerusakan dengan rincian rusak berat 22.241 unit rumah, rusak sedang 11.641 unit rumah dan rusak ringan 22.090 unit rumah. Fasilitas umum lainnya juga turut terdampak, antara lain 31 unit sekolah, 124 tempat ibadah, tiga fasilitas kesehatan, dan tiga belas gedung perkantoran.

“Pencarian dan evakuasi dilaksanakan secara terus-menurus meski hujan tim tanpa kenal lelah terus melakukan pencarian” jelasnya.

Terkait adanya keluhan masyarakat tentang bantuan yang belum diterima, Suharyanto mengungkapkan pendistribusian akan menggandeng perangkat desa setempat untuk memastikan kebutuhan terpenuhi. Dan mengimbau kepada seluruh pihak untuk menyalurkan bantuannya melalui posko di Kantor Bupati Cianjur.

“Pendistribusian logistik, setiap pagi jam 8 para Camat mengajukan kebutuhan dan akan disiapkan armada untuk melakukan pengiriman ke kantor Camat jam 9 setiap pagi, nanti kepala desa, babinsa dan babinkatibmas mendistribusilan ke titik-titik pengungsian. Masyarakat dan lembaga lain yang ingin membantu masyarakat terdampak, satu pintu melalui posko, semua bantuan akan didistribusikan ke yang berhak,” kata Suharyanto.(*)