Aklamasi, Jusuf Kalla kembali jadi Ketua Umum PMI pada Munas ke 22

Ketua PMI HM Jusuf Kalla

BERANDANEWS – Jakarta, Musyawarah Nasional (Munas) Palang Merah Indonesia ke 22, HM Jusuf Kalla kembali didorong untuk menjadi Ketua Umum PMI.

Hal itu disampaikan Ketua Panitia Munas ke 22 PMI, Fachmi Idris, Jusuf Kalla mendapatkan dukungan di atas 50 persen sebagai bakal calon Ketua Umum PMI.

Sebelumnya ada dua nama bakal calon ketua umum PMI, yakni Agung Laksono dan Jusuf Kalla. Hanya saja, dukungan terhadap Agung Laksono tidak mencapai ambang batas 20 persen untuk menjadi bakal calon Ketua Umum PMI.

“Artinya, Jusuf Kalla adalah calon tunggal,” kata Fachmi Idris dalam siaran pers PMI, Senin (9/12)

Fachmi Idris menjelaskan prosedur penjaringan bakal calon ketua Umum PMI, yang diatur dalam pasal 66 ayat 1 dan 2 Anggaran Rumah Tangga PMI.

Ia mengatakan, berdasarkan laporan yang masuk, terdapat dua calon ketua umum, yaitu Agung Laksono dan Jusuf Kalla.

Sampai batas waktu yang ditetapkan, surat dukungan yang masuk untuk Agung Laksono tidak sampai 20 persen dari suara jumlah utusan yang berhak hadir. Sehingga gugur menjadi bakal calon.

Sedangkan untuk Jusuf Kalla, dukungan yang masuk melebihi 50 persen dari jumlah utusan yang berhak hadir.

“Menurut aturan PMI, apabila ada bakal calon dukungannya lebih dari 50 persen, maka calon tersebut dapat ditetapkan secara aklamasi sebagai Ketua Umum,” kata Fachmi Idris.

Sementara itu, laporan pertanggungjawaban Ketua Umum PMI, Jusuf Kalla diterima dalam Pleno Kedua Musyawarah Nasional (Munas) ke-22 Palang Merah Indonesia (PMI) tahun 2024 yang digelar Minggu malam, 8 Desember 2024 di Jakarta,

Ketua Sidang Pleno Kedua, Adang Rocjana, menjelaskan bahwa mayoritas dari 490 peserta Munas menyatakan dukungan penuh terhadap kepemimpinan Jusuf Kalla.

“Dari 490 peserta yang hadir, yang merupakan perwakilan dari 34 PMI provinsi dan satu Forum Relawan Nasional (Forelnas), memberikan tanggapan positif terhadap laporan pertanggungjawaban Ketua Umum PMI dan mendukung Jusuf Kalla untuk kembali memimpin PMI,” ujar Adang Rocjana yang juga Ketua PMI Jawa Barat.

Laporan pertanggungjawaban Jusuf Kalla disampaikan melalui video dokumentasi yang menampilkan berbagai aktivitas PMI selama masa kepemimpinannya.

Beberapa poin utama laporan tersebut meliputi dukungan PMI dalam pengendalian Pandemi COVID-19 di berbagai daerah, aksi tanggap darurat di berbagai lokasi bencana di Indonesia.

Kemudian implementasi program-program yang mendukung kegiatan adaptasi perubahan iklim, dan aksi kemanusian internasional di Gaza.

Dengan pencapaian ini, para peserta Munas berharap Jusuf Kalla dapat melanjutkan kontribusinya dalam memperkuat peran PMI di tingkat nasional dan internasional.(*)