Berandasulsel.com – Makassar, Dalam mempercepat pembangunan Jalan Metro Tanjung Bunga sebagai landmark baru Kota Makassar, para pemilik lahan memberikan dukungan dengan menyerahkan hibah sertifikat lahan. Acara pematokan lahan pelebaran Jalan Metro Tanjung Bunga dan penyerahan sertfikat hibah lahan dilakukan, Minggu, (13/9).
Penyerahan sertifikat diberikan kepada Pj Wali Kota Makassar dari pemilik dan perwakilan pemilik lahan. Hibah lahan diantaranya, dari James TJahaja Riady (Lippi Group/PT GMTD), Prof Chairul Tanjung (CT Corp), Hj Fatimah Kalla (PT Kalla Group), dan HM Aksa Mahmud (PT Bosowa).
Aksa Mahmud yang hadir langsung mengatakan, dengan keikhlasan menghibahkan tanah untuk pengembangan Jalan Metro ini sebagai partisipasi nyata dan kecintaan kepada Kota Madya Makassar. Ia juga mengajak seluruh warga pemilik tanah dalam wilayah pengerjaan jalan sepanjang 6 Km ini untuk berpartisipasi menghibahkan untuk kepentingan umum.
“Saya kira harus kita relakan untuk menyumbangkan dan menghibahkan kepada pemerintah daerah. Agar daerah kita maju terus,” sebutnya.
Dengan infrastruktur ini, memunculkan harapkan semakin menguatkan posisi Kota Makassar sebagai hub Kawasan Timur Indonesia (KTI).
“Karena Makassar ini sejak jaman Belanda sudah menjadi hub, jangan sampai ini bergeser. Oleh karena itu, kita ikuti program Pak Gubernur dan Pak Wali Kota agar Makassar ini tetap eksis menjadi hub KTI dan kita harus lebih maju lagi,” ujarnya.
Pematokan ini, sebagai tanda dimulainya rencana pembangunan.
Sementara, Gubernur Sulsel mengatakan, pemberian hibah ini mempercepat proses pengerjaan pelebaran jalan Metro Tanjung Bunga.
“Apalagi didukung oleh orang-orang yang memiliki jiwa sosial yang tinggi. Termasuk orang tua kita Bapak Aksa Mahmud,” ucapnya.
Ia juga meyakini bahwa gerakan pengembangan Metro Tanjung Bunga akan memberikan efek yang besar untuk pertumbuhan ekonomi Kota Makassar. Pembangunan tahap pertama akan dilakukan hingga Desember mendatang dengan panjang 1.350 meter dan lebar 50 meter.
Adapun fasilitas jalan ini, yakni pedestrian dan jalur sepeda lebar 6,6 m, jalur hijau 2 m, jalur lambat 4,8 m, jalur hijau 1 m, jalan utama 9,6 m dan jalur hijau 2 m. (*)