Ahli Bedah di George Washington University Hospital, Dokter Keith Mortman yang baru-baru ini merilis sebuah video 3 dimensi yang memaparkan kondisi paru-paru seorang pasien positif Virus Corona COVID-19.
Dalam video yang ia rilis menunjukkan adanya kerusakan secara luas pada paru-paru pasien berusia 59 tahun yang umumnya sehat meski tengah menderita tekanan darah tinggi.
Dikutip dari laman CNN, Jumat (27/3/2020), akibat Virus Corona COVID-19, pasien memerlukan ventilator untuk membantu pernapasannya.
Meski begitu, alat ini terkadang dinilai tidak cukup. Ia juga membutuhkan alat lain yang bersirkulasi dan kemudian memberi oksigen ke darahnya, kata Mortman.
“Ini bukan pasien diabetes berusia 70 tahun yang tertekan imunosupresan,” kata Mortman.
“Selain tekanan darah tinggi, dia tidak memiliki masalah medis yang signifikan.”
Dalam teorinya, dokter Mortman menyatakan ketika paru-paru menemukan infeksi virus, organ akan mulai menutup virus.
Dari pemindaian, jelas bahwa kerusakan tidak terlokalisasi pada satu area tunggal, tetapi sebaliknya mencakup petak besar kedua paru-paru, menunjukkan seberapa cepat dan agresif infeksi dapat bertahan, bahkan pada pasien yang lebih muda.
“Untuk pasien-pasien ini yang pada dasarnya hadir dalam kegagalan pernapasan progresif, kerusakan pada paru-paru cepat dan meluas (sebagaimana dibuktikan dalam video VR),” kata Mortman.
“Sayangnya, begitu rusak pada tingkat ini, paru-paru dapat membutuhkan waktu lama untuk sembuh. Untuk sekitar 2-4% (tergantung pada angka yang Anda yakini) dari pasien dengan Covid-19, kerusakannya tidak dapat dipulihkan dan mereka akan menyerah pada penyakit.”
Rumah sakit biasanya menggunakan teknologi pencitraan CT yang menghasilkan video untuk pemutaran kanker dan untuk merencanakan operasi. Tetapi untuk pertama kalinya, teknologi tersebut sekarang telah diterapkan untuk memerangi Virus Corona baru.