Senjata Tradisional Kanna, dan Penggunaannya pada Pertempuran masa Lalu

Ilustrasi Penggunaan Perisai Kanna

BUDAYA – Pada masa yang silam senjata tradisional bukan hanya merupakan alat untuk berperang dan berburu, melainkan juga mempunyai fungsi sosial yang tercermin dalam pranata kekerabatan, pranata ekonomi, pranata keagamaan/kepercayaan, serta pranata politik.

Dewasa ini kebanyakan jenis-jenis senjata tersebut hanya dipertahankan berkenaan dengan fungsinya sebagai alat untuk mendatangkan keberuntungan, sesuai dengan anggapan anggota masyarakat bahwa di dalam setiap jenis senjata terdapat kekuatan magis yang dapat mendatangkan bencana, sekaligus dapat pula mendatangkan keberuntungan bagi pemiliknya.

Salah satu senjata tradisional yang saat ini jarang dijumpai adalah Kanna.

Kanna merupakan senjata berbentuk perisai yang berfungsi untuk melindungi diri dari serangan senjata para musuh. Kanna sendiri sudah dikenal sejak zaman kejayaan kerajaan lokal di kalangan masyarakat Bugis.

Senjata ini bahkan disebutkan dalam cerita rakyat berjudul Pau-Paunna Sawerigading sehingga disimpulkan telah digunakan oleh Sawerigading dan laskarnya dari Luwu, serta laskar kerajaan Cina yang berpusat di Latanete.

Kanna biasanya digunakan dalam pertempuran. Namun; di lain segi, kanna mempunyai fungsi fungsi sosial; yaitu menunjukkan stratifikasi sosial pemakaianya. Dalam hal ini, kanna terbagi dua, yaitu kanna yang berbentuk bundar dan kanna yang berbentuk segi empat panjang.

Kanna bundar digunakan oleh para kaum bangsawan, sedangkan kanna segi empat panjang digunakan oleh laskar rakyat. Pada umumnya kanna bundar terdiri atas logam dengan ragam hias dari emas dan perak. Tinggi atau rendahnya tingkat kebangsawanan pemakainya dapat dilihat melalui banyak atau sedikitnya bagian yang terbungkus emas dan perak.

Kini, senjata ini disimpan dengan rapi di Museum Lapawawoi, Watampone II Bone.

Berbagai jenis senjata tradisional di daerah Bugis tetap dikenal, dipelihara dan digunakan dalam kehidupan nyata. Namun demikian, banyak di antara jenis senjata tersebut hanya disimpan sebagai benda pusaka yang mempunyai arti dan makna historis.

Malahan, sebagian besar dari senjata tradisional hanya merupakan salah satu kebanggaan· masa silam, di samping fungsinya dalam konteks kehidupan religio-magis.