BERANDANEWS – Bali, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus aktif memberikan pemahaman serta edukasi terkait keuangan kepada masyarakat.
Hal tersebut disampaikan Anggota Komisi XI DPR RI Amir Uskara. Menurutnya, edukasi dan sosialisasi perlu dilakukan untuk meningkatkan awareness untuk meningkatkan inklusi dan literasi keuangan.
“Saya kira masih perlu banyak sosialisasi kepada masyarakat, karena kita harus maklumi literasi keuangan di masyarakat masih sangat rendah sehingga masyarakat masih sering dimainkan oleh pelaku industri jasa keuangan, apalagi pinjol ini masih sangat berpengaruh di masyarakat,” ungkap Amir Uskara saat Kunjungan Kerja Komisi XI DPR RI terkait Literasi Keuangan dan Pelindungan Konsumen oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Provinsi Bali, Jumat kemarin, (25/8).
Ia mengatakan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan merupakan hal yang dibutuhkan untuk memberikan ruang bagi masyarakat guna memahami sektor keuangan untuk menopang kehidupan yang lebih baik. Apalagi, menurut dia, minimnya literasi keuangan menjadi salah satu penyebab seseorang terjebak pinjaman online (pinjol) ilegal.
Dirinya pun mendukung LPS untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan membuka Kantor Perwakilan (Kanwil) di beberapa daerah. Beberapa Kanwil LPS yang ditargetkan beroperasi tahun depan yakni Kanwil Jawa Timur, Kanwil Sumatera Utara dan Kanwil Sulawesi Selatan.
“Kita berharap, LPS mulai membuka kantor perwakilan supaya kedekatan dengan industri makin dekat sehingga pengawasan juga semakin bagus untuk dilakukan,” katanya.
Ia menambahkan, keberadaan perwakilan LPS di beberapa kota baru diharapkan dapat mendukung sosialisasi dan edukasi mengenai peran dan fungsi LPS yang pada akhirnya dapat meningkatkan kepercayaan nasabah terhadap industri perbankan dan asuransi.
Lebih lanjut, Amir Uskara mengajak seluruh stakeholder di industri keuangan untuk bersama-sama meningkatkan pemahaman dan literasi keuangan di masyarakat.
“Jadi bukan hanya tugas LPS, OJK dan BI. Kami di Komisi XI bersama dengan mitra sampai saat ini melakukan sosialisasi untuk meningkatkan literasi, tetapi tentunya kami juga masih sangat terbatas, karenanya ini menjadi kewajiban yang dilakukan secara bersama,” pungkasnya. (*)