Wali Kota Munafri Arifuddin dukung Upaya BI dalam memperluas Penggunaan Transaksi Digital di Makassar

Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin (kiri) dan Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda (kanan) di Kantor BI Perwakilan Sulsel

BERANDANEWS – Makassar, Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin melakukan kunjungan ke Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPBI) Provinsi Sulawesi Selatan, Senin (10/3).

Kunjungan ini dalam rangka memperkuat sinergi Pemkot Makassar dengan Bank Indonesia (BI).

“Kami sangat mendukung upaya BI dalam memperluas penggunaan transaksi digital dan meningkatkan literasi keuangan di masyarakat,” ucapnya.

Selain itu, Munafri juga menekankan pentingnya sinergi dalam mengendalikan inflasi di Kota Makassar.

Menurutnya, kolaborasi dengan BI dapat membantu pemerintah dalam menerapkan kebijakan yang lebih efektif untuk menjaga stabilitas ekonomi daerah.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap kebijakan yang diambil benar-benar memberikan dampak positif bagi masyarakat. Oleh karena itu, koordinasi dengan BI sangat penting agar kebijakan yang diterapkan dapat berjalan efektif,” tambahnya.

Munafri berharap melalui pertemuan ini menjadi langkah awal dari kerja sama yang lebih erat antara BI dan Pemkot Makassar dalam membangun ekosistem ekonomi yang lebih kuat.

Diketahui, kunjungan Munafri dan rombongan disambut oleh Kepala Perwakilan BI Sulsel, Rizki Ernadi Wimanda.

Pada pertemuan tersebut, Rizki menyampaikan pentingnya promosi transaksi non-tunai dengan pemanfaatan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Penggunaan QRIS dapat meningkatkan efisiensi transaksi ekonomi.

Menurutnya, perluasan penggunaan QRIS dapat memberikan manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM).

“Kami terus mendorong pemanfaatan QRIS sebagai metode pembayaran yang lebih praktis, aman, dan efisien bagi UMKM. Dengan ekosistem digital yang semakin kuat, kita berharap pertumbuhan ekonomi daerah dapat semakin meningkat,” ujar Rizki.

Selain itu, Rizki juga membahas pentingnya sosialisasi mengenai bahaya pinjaman online ilegal (pinjol) dan judi online (judol) yang semakin marak di masyarakat.

Ia menegaskan bahwa literasi keuangan menjadi salah satu aspek penting yang perlu diperkuat untuk melindungi masyarakat dari risiko ekonomi digital yang tidak sehat.

“Kami membutuhkan sinergi yang kuat dengan Pemerintah Kota Makassar untuk memperluas sosialisasi mengenai literasi keuangan, termasuk bahaya pinjol dan judol yang dapat berdampak buruk terhadap kondisi keuangan masyarakat,” tambahnya. (*)