Puasa Ramadhan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh seluruh muslim. Namun, kewajiban ini bisa gugur ketika seseorang memiliki halangan, seperti sakit, safar, pikun atau orang lanjut usia, wanita haid maupun nifas, hingga termasuk ibu hamil dan menyusui.
Sebagai muslim maka wajib baginya mengganti puasa nya setelah ramadhan. Qadha puasa itu hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim yang telah baligh. Dalam mengganti puasa ini sebaiknya juga mengerjakan amalan-amalan lainnya seperti tadarus quran sambil membaca artinya.
Saat mengqadha puasa Ramadhan ini, Anda juga diwajibkan untuk mengganti sesuai berapa banyak hari yang Anda tinggalkan selama bulan Ramadhan.
Bulan suci Ramadhan tinggal beberapa hari lagi, tapi sebelum menyambut Ramadhan tahun ini, Anda perlu mengingat kembali apakah Anda sudah mengganti semua hutang puasa Ramadhan tahun lalu?
Berikut ini waktu kapan qadha puasa Ramadhan boleh dilakukan, yaitu sebagai berikut :
Sebelum Pertengahan bulan Sya’ban dan Akhir Bulan Sya’ban.
Hutang puasa sebaiknya dibayar sebelum memasuki bulan Ramadhan selanjutnya. Selain itu mengqadha puasa ini sebaiknya segera dilakukan saat Anda masih ingat dan sehat. Menurut pendapat pada ulama, ada dua batas waktu melakukan qadha puasa Ramadhan. Pertama, qadha puasa dilakukan maksimal sebelum pertengahan bulan Sya’ban di tahun berikutnya.
Jadi hukumnya makruh jika dikerjakan setelahnya. Pendapat yang kedua yaitu melebihi pertengahan bulan Sya’ban tahun berikutnya hingga menjelang bulan Ramadhan. Tetapi sebaiknya mengqadha puasa ini dilakukan sesegera mungkin.
Puasa Berurutan atau Terpisah
Tata cara mengganti puasa yang selanjutnya adalah menggantinya secara berurutan. Mengganti puasa secara berurutan memanglah nggak wajib, tetapi ini lebih disarankan. Jadi semisal Anda nggak berpuasa pada bulan Ramadhan sebanyak 3 hari. Maka Anda disunnahkan untuk menggantinya dengan berpuasa 3 hari berturut-turut di luar Ramadhan.
Jika terasa sulit bisa menggantinya secara berurutan, Anda juga diperbolehkan untuk menggantinya secara terpisah. Misalnya Anda tidak puasa selama 3 hari, dan Anda menggantinya pada hari selasa lalu kamis, dan ahad di luar bulan Ramadhan. Anda juga bisa menggantinya di beda bulan, asalkan sesuai dengan hutang puasa Anda.
Dilakukan saat Bulan Syawal
Sebenarnya menggabungkan dua niat puasa, yakni niat qadha puasa Ramadhan dan juga niat puasa enam hari di bulan Syawal boleh dilakukan. Anda tetap akan memperoleh pahala dari kedua puasa tersebut.
Namun jika Anda menginginkan pahal yang sempurna seperti puasa setahun penuh, maka dahulukan menunaikan puasa qadha puasa daripada puasa syawal. Atau Anda juga bisa mendahulukan puasa bulan Syawal dari qadha puasa Ramadhan.
Waktu Hari Terlarang berpuasa
Waktu mengqadha puasa Ramadhan boleh dilakukan kapan pun pada hari lain setelah bulan Ramadhan dan sebelum bulan Ramadhan berikutnya. Jadi setelah bulan Ramadhan berakhir Anda bisa langsung menggantinya di semua bulan yang ada, tetapi ada beberapa hari tertentu yang melarang untuk berpuasa. Seperti Hari Raya Idul Fitri, 1 Syawal , Hari Raya Idul Adha, 10 Dzulhijjah, dan juga pada hari tasyrik yaitu 11, 10, dan 13 Dzulhijjah Jadi Anda perlu mengingat hari-hari tersebut yang nggak boleh untuk mengganti puasa.
Dilakukan di Hari Selain Hari Jumat
Allah memberikan toleransi kepada umatnya yang berhalangan untuk mengerjakan puasa Ramadhan, dan boleh menggantinya hari lain kecuali jumat. Hari jumat bukanlah hari raya islam, tetapi hal ini sesuai dengan hadis riwayat muslim yang berbunyi
“Janganlah kalian mengkhususkan hari jumat untuk berpuasa dan malam harinya untuk bangun tidur”.
Larangan qadha puasa di hari jumat ini nggak sampai pada tahapan haram. Hanya saja bagi orang yang telat mengerjakan puasa secara berturut-turut hingga jumat, maka harus di lanjut hingga hari sabtu. Semoga bermanfaat.(*)