BERANDANEWS – Makassar, Universitas Hasanuddin (UNHAS) kembali menjadi sorotan setelah masuk dalam zona merah (risiko tinggi) dalam laporan terbaru Research Integrity Index (RI²) yang dirilis oleh peneliti internasional, Lokman Meho. Temuan ini memunculkan pertanyaan besar mengenai integritas riset yang dilakukan di kampus terbesar di Indonesia Timur ini.
Dalam laporan tersebut, UNHAS berada dalam kelompok universitas dengan risiko integritas riset yang tinggi. Indeks ini mengukur kualitas riset perguruan tinggi berdasarkan dua indikator Utama yaitu jumlah artikel yang ditarik karena pelanggaran etik dan proporsi artikel yang diterbitkan di jurnal bermasalah atau yang telah dicabut dari basis data internasional.
Zona merah menandakan adanya masalah serius dalam kedua aspek tersebut.
Laporan RI² menyoroti bahwa integritas penelitian universitas tidak hanya dipengaruhi oleh banyaknya publikasi, tetapi juga oleh kejujuran ilmiah, transparansi metodologi, dan akuntabilitas dalam pemilihan jurnal.
Dalam hal ini, UNHAS dianggap belum memenuhi standar kualitas yang diperlukan untuk menjamin penelitian yang sah dan dapat dipercaya.
RI², yang dikembangkan oleh Profesor Lokman Meho, bertujuan untuk mengatasi kelemahan sistem ranking konvensional yang lebih menekankan produktivitas publikasi. Metrik ini menilai institusi berdasarkan dua indikator yang dapat diverifikasi yaitu, R Rate (jumlah artikel yang ditarik per 1.000 publikasi) dan D Rate (persentase publikasi yang diterbitkan di jurnal yang gagal memenuhi standar kualitas).
Melihat data itu, Sekretaris Jenderal Kemendiktisaintek, Togar Simatupang, menyambut baik temuan ini sebagai bahan refleksi.
“Kami jadikan itu reflektif untuk perbaikan diri. Universitas-universitas kita ini baru sampai tahap baligh, tahap remaja. Memang perlu waktu agar mencapai tahap aqil baligh atau matang secara akademik,” ujarnya, di kutip Jumat (4/07/2025).
Meskipun pemerintah belum melakukan evaluasi menyeluruh terhadap integritas riset di tingkat institusi, Togar menambahkan bahwa sistem evaluasi terhadap individu telah berjalan, salah satunya saat pengajuan kenaikan pangkat dosen yang mencakup pengecekan plagiarisme dan rekam jejak akademik.
Sementara itu, temuan ini menambah panjang daftar perguruan tinggi Indonesia yang harus menghadapi tantangan dalam menjaga integritas riset. Universitas lain yang masuk dalam zona merah termasuk Universitas Bina Nusantara (BINUS), Universitas Airlangga (UNAIR), Universitas Sumatera Utara (USU), dan Universitas Sebelas Maret (UNS). Sementara universitas lain seperti Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Brawijaya (UB), dan Universitas Padjadjaran (UNPAD) terdeteksi berada di zona oranye (risiko sedang tinggi).(*)