BERANDANEWS – Bali, Tim basket putra – putri Sulawesi Selatan (Sulsel) menyapu bersih empat kategori pertandingan pada kejuaraan nasional (Kejurnas) bola basket U-23 Pra PON di GOR Merpati Denpasar, Bali, 1-8 Oktober 2023.
Empat kategori tersebut masing-masing 5on5 dan 3X3 putra dan putri. Dengan demikian Sulsel meraih empat tiket PON XXI Aceh Sumut 2024.
Pada fase grup tim Sulsel satu grup dengan tuan rumah Bali, salah satu lawan berat. Tim lainnya ada Maluku Utara dan Maluku. Tidak mudah bagi anak asuh Jamin Mattotoran melangkah ke fase selanjutnya. Apalagi ada tuan rumah menghadang. Namun di Kejurnas U-23 Pra PON kali ini mereka mampu merintangi hadangan setelah melalui babak play off.
‘’Alhamdulillah Sulsel lolos di fase grup. Kemudian di babak selanjutnya kami mampu menumbangkan Kepri dengan skore 90:70,’’ jelas Wahyu Hidayat, Sekretaris Umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (Perbasi) Sulsel saat ditemui pada Rakerkot KONI Makassar di Hotel Gammara, Rabu malam, (11/10).
Langkah partai selanjutnya Sulsel ditantang Jogyakarta. Pertandingan berlangusung seru. Anak-anak Makassar yang bermain tenang mampu menyudahi pertandingan dengan kemenangan. Hasil akhir Sulsel menang dengan skor 73 – 68. Kemenangan ini sekaligus menentukan langkah tim Sulsel berkiprah di PON Aceh Papua 2024 mendatang.
Wahyu Hidayat mengungkapkan, awalnya tim Sulsel dipandang sebelah mata. Maklum, postur pemain binaanya memang tidak sejangkung lawan-lawannya. Namun penampilan anak-anak Sulsel di luar dugaan. Mereka mampu bermain taktis. Satu persatu rival-rivalnya disingkirkan.
‘’Semua lawan yang kami hadapi mengakui tim Sulsel cukup solid dan sulit dikalahkan. Bahkan mereka menilai berpotensi meraih medali di PON nanti,’’ ujar Wahyu yang juga Bendahara KONI Kota Makassar, ini.
Nasib baik juga menaungi tim putri dari tanah Bugis ini. Meski sempat mendapat perlawanan hebat dari tuan rumah, Bali. Namun nasib mujur berpihak pada anak asuh trio pelatih Eddy Winarso, Obet dan Rere, itu. Tiket PON juga dalam genggaman.
Tidak mudah bagi tim putri Sulsel meraih tiket ke ajang pesta olahraga empat tahunan itu. Mereka harus bekerja ekstra. Apalagi tuan rumah juga punya ambisi yang sama.
Selain Bali, lawan lainnya di fase grup ada NTB, Jateng dan Riau. ‘’Alhamdulillah tim putri juga lolos. Ini berkat perjuangan yang luar biasa. Semangat yang tinggi hingga berhasil melaju ke fase penentuan,’’ ujar Wahyu.
Bagi Wahyu, apa yang diraih tim basket Sulsel ini tak semudah membalik telapak tangan. Semua diraih dengan kekompakan tim yang sangat luar biasa. Dibangun dari niat yang tulus.
”Kami memang ingin membuktikan kepada insan bola basket di Indonesia bahwa Sulsel mampu berbicara banyak di level nasional. Itu bisa kami buktikan. Dari empat kelas kategori dipertandingkan kami mampu menyapu bersih semua nomor pertandingan,’’ tegas Wahyu.
Wahyu mengakui meski mendapat dukungan yang sangat minim dari KONI Sulsel namun mereka mampu berprestasi.
‘’Ini tidak bisa dibiarkan. Tahun depan seluruh cabor butuh support anggaran besar menuju PON. Jika support anggaran masih minim, saya kawatir akan jadi sandungan untuk prestasi Sulsel di PON Aceh-Sumut,” tegas Wahyu.
Meski begitu Wahyu menitip pesan untuk para atlet agar tidak pernah berhenti berbuat. ‘’Dengan berbuat kita bisa berkarya. Dengan berkarya kita bisa ciptakan prestasi. Dengan prestasi kita bisa Juara. Juara, Makassar untuk Indonesia,’’ pekik Wahyu.(*)