
BERANDANEWS – Jakarta, Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Maret 2024, jumlah penduduk Indonesia yang masuk kategori miskin ekstrem mencapai sekitar 5,3 juta jiwa, atau setara dengan 1,95% dari total populasi. Untuk itu Pemerintah menargetkan penghapusan kemiskinan ekstrem secara total pada 2027.
Salah satu program yang digagas pemerintah Presiden Prabowo Subianto, yakni program Sekolah Rakyat yang di bawah naungan Kementerian Sosial. Program ini menjadi bagian dari pelaksanaan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2025 tentang Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem.
Menanggapi program tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI, Achmad, mengatakan Sekolah Rakyat memiliki potensi besar dalam membentuk karakter anak-anak Indonesia melalui pendidikan yang terstruktur dan disiplin selama 12 tahun.
Ia menyebut bahwa melalui pendidikan yang menyentuh langsung masyarakat miskin ekstrem, Sekolah Rakyat dapat melahirkan generasi pemimpin bangsa yang berkarakter dan memiliki jati diri Indonesia.
“Kita harapkan program ini tidak hanya berlangsung selama masa satu pemerintahan saja. Harus ada sistem dan regulasi yang menjamin keberlanjutan Sekolah Rakyat, bahkan setelah bergantinya rezim,” ujar Achmad dalam keterangan resminya, di Jakarta, Jumat (23/5/2025).
Selain itu, Achmad juga menyoroti perlunya koordinasi antarlembaga negara dalam implementasi program ini. Pasalnya, Sekolah Rakyat menyangkut lintas sektor seperti pendidikan, sosial, dan pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan bahwa sistem pendidikan yang dirancang perlu menjamin keberhasilan output, tidak hanya dari segi akademik, tapi juga dari pembentukan karakter kebangsaan.
“Kalau sistemnya sudah dibangun dengan baik, Sekolah Rakyat bisa menjadi seperti SD INPRES zaman Orde Baru yang tetap dikenang hingga kini. Bedanya, ini menyasar kelompok masyarakat termiskin, untuk memastikan mereka tidak terjebak dalam lingkaran kemiskinan antar generasi,” imbuh Politisi dari Fraksi Partai Demokrat.
Karena itu, Achmad menekankan pentingnya penyusunan sistem yang berkelanjutan dan tepat sasaran, terutama untuk menjangkau anak-anak dari keluarga miskin ekstrem. Ia berharap anggaran besar yang digelontorkan untuk program ini digunakan secara efisien dan transparan, demi memastikan manfaatnya benar-benar dirasakan oleh masyarakat.
“Jangan sampai program ini hanya bersifat proyek jangka pendek. Kita harus membangun jati diri anak-anak bangsa dari akar rumput. Sekolah Rakyat ini adalah peluang emas untuk itu,” tutup Politisi Fraksi Partai Demokrat ini.
Sebelumnya Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyebut Sekolah Rakyat merupakan sekolah yang berkonsep asrama ini, hanya diperuntukkan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.