BERANDANEWS – Makassar, Usai pelaksanaan jalan sehat perjuangan yang diinisiasi oleh Tim Ganjar-Mahfud, pada Ahad (27/11).
Ratusan ribu masyarakat Makassar antusias mengikuti kegiatan jalan sehat bersama Capres Ganjar Pranowo di Jalan Sudirman, Kota Makasar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Warga tampak memadati setiap sudut Jalan Suriman.
Sebagian besar mereka mengenakan pakaian bewarna merah, putih hingga hitam. Mereka rela datang dari segala penjuru Sulsel demi bertemu Ganjar Pranowo, Calon Presiden (Capres) nomor urut 3.
Suksesnya kegiatan tersebut tak lepas dari peran Wali Kota Makassar, Ramdhan Pomanto sebagai kader PDI-P.
Hal tersebut diungkapkan Akademisi UIN Alauddin Makassar, Ibnu Hajar Yusuf.
Ibnu Hajar menyebut kegiatan jalan sehat perjuangan Ahad kemarin semakin solid yang dihadiri ratusan ribu masyarakat, membuktikan bahwa akan menjadikan Sulsel sebagai kandang basis “merah” PDIP pada pemilu 2024 dengan kemenangan Pilpres, dan meraih kursi pimpinan di DPRD Sulsel. Apalagi Danny ingin maju Pilgub maka otomatis harus meraih kursi yang tinggi.
“Figur dan sosok Danny patut diperhitungkan akan menjadikan Sulsel sebagai basis PDIP, apalagi selama ini Sulsel dikenal sebagai basis atau lumbung Golkar”, jelasnya.
Menurutnya, kegiatan jalan sehat perjuangan Ganjar Mahfud yang dirangkaikan Donasi untuk rakyat Palestina menunjukkan bukti keseriusan pasangan Capres nomor 3 ini dalam mendukung dan menunjukkan empati serta perjuangan kemerdekaan rakyat palestina.
“Pasangan Ganjar Mahfud serius dalam membantu rakyat Palestina, terbukti pada penggalangan dana untuk rakyat Palestina yang mencapai miliaran rupiah”, jelasnya.
Selain itu, Ibnu Hajar menilai Jalan sehat jiwa dan raga ala pak Ganjar yang digerakkan oleh instrument Generasi Z dikomandoi oleh dokter Udhin memberi penanda jalan sehat perjuangan Makassar mendapat respon positif dengan membludaknya masayarakat yang antusias mengikuti jalan sehat.
“Saya melihatnya pergerakan tim Ganjar Mahfud di Sulsel Makassar memberi warna tersendiri manejemen yang begitu strategis, apik, menarik dan terukur, dalam mengatur jalan sehat tanpa melibatkan GenZ kolaborasi TPD,TPK dan unsur Partai pengusung GANJAR MAHFUD adalah Kerjasama yang sangat baik, dengan tujuan Baik untuk semua”, ujarnya.
“Artinya gerak jalan sehat perjuangan dengan luapan manusia memberi tanda bahwa tim GP MD sangat solid dimakassar tentu dengan kehadiran Bapak Danny Pomanto sebagai figur yang memiliki pengaruh besar di Makassar dan Sulawesi selatan dalam hal ke Kepemimpinannya, mesayarakat banyak mengenalnya, ucap Ibnu Hajar
Menurutnya Danny Pomanto adalah sosok pemimpin yang dekat denga rakyatnya tanpa sekat, figur yang cerdas, tegas, bijak, adaptif, dan penuh inovasi.
“Beliau adalah pemimpin yang dekat denga rakyatnya tanpa sekat, figur yang cerdas, tegas, bijak, adaptif, dan penuh inovasi adalah khastifikal beliau dalam memimpin memajukan daerahnya”, tambahnya.
Pelaksanaan jalan sehat yang dipimpin oleh Tim Ganjar-Mahfud di Makassar, Sulawesi Selatan, bukan hanya merupakan peristiwa penting bagi masyarakat lokal, tetapi juga titik fokus analisis sosiologis yang mendalam.
Ibnu Hajar menyebut keberhasilan ini merupakan cerminan dari dinamika sosial yang kompleks, di mana Danny Pomanto, Wali Kota Makassar, memainkan peran kunci.
Dalam analisisnya, Ibnu Hajar menggunakan lensa sosiologi untuk menjelaskan fenomena ini, terutama melalui konsep jaringan sosial dan mobilitas sosial. Jaringan sosial, sebagaimana dijelaskan oleh Émile Durkheim dan Max Weber, menekankan pada pentingnya hubungan dan interaksi antar individu dalam membentuk masyarakat. Danny Pomanto, dalam konteks ini, berperan sebagai simpul penting yang menghubungkan berbagai segmen masyarakat.
Untuk memberikan contoh yang lebih jelas, Ibnu Hajar mengarahkan perhatian pada kampanye pemilihan presiden Barack Obama pada tahun 2008. Dia menjelaskan bagaimana Obama menggunakan media sosial dan teknologi baru untuk membentuk jaringan pendukung yang luas. Teknik ini serupa dengan cara Danny Pomanto memanfaatkan acara jalan sehat untuk menggabungkan berbagai kelompok dalam masyarakat.
Ibnu Hajar juga menjelaskan konsep mobilitas sosial, yang diperkenalkan oleh Pitirim Sorokin. Mobilitas sosial mengacu pada pergerakan individu atau kelompok dalam hierarki sosial. Dalam hal ini, Danny Pomanto dan Ganjar Pranowo menggunakan acara jalan sehat sebagai sarana untuk meningkatkan pengaruh sosial dan politik mereka, serupa dengan tokoh politik lain yang memanfaatkan kegiatan publik untuk meningkatkan profil mereka.
Lebih lanjut, Ibnu Hajar menekankan pada karakteristik kepemimpinan seperti kecerdasan, ketegasan, dan kemampuan adaptasi Danny Pomanto. Dia mengaitkan karakteristik ini dengan prinsip-prinsip yang diuraikan oleh Durkheim dan Weber tentang bagaimana individu dapat mempengaruhi struktur sosial dan politik melalui kepemimpinan yang efektif.
Ibnu Hajar menyimpulkan bahwa kegiatan jalan sehat di Makassar lebih dari sekadar acara sosial. Ini merupakan manifestasi dari jaringan sosial yang efektif dan strategi mobilitas sosial yang cerdas. Menurutnya, ini menunjukkan bagaimana kegiatan sosial dan politik dapat memainkan peran penting dalam membentuk struktur sosial dan politik, sesuai dengan teori-teori Durkheim, Weber, dan Sorokin tentang dinamika masyarakat.(*)