Kelangkaan minyak goreng di pasaran menimbulkan keresahan tersendiri bagi masyarakat. Apalagi, kelangkaan tersebut mengakibatkan melambungnya harga minyak goreng.
Beragam spekulasi mulai muncul. Isu kartel, penimbunan, hingga panic buying, yang disebut sebagai penyebab kelangkaan. Apalagi, pemerintah mengaku sudah memberikan subsidi agar harga minyak goreng Rp 14 ribu per liter.
Menyikapi hal tersebut, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik dan Persandian Sulsel, yang dipimpin Amson Padolo, mengundang Kepala Dinas Perdagangan Sulsel, Ashari F Radjamilo, untuk memberikan penjelasan kepada media, terkait penyebab kelangkaan dan solusinya, pada acara Coffee Morning yang bertempat di Ruang Media Center, Kantor Gubernur Sulsel, Rabu, (09/02)
Dalam penjelasannya, Ashari mengatakan, Dinas Perdagangan telah melakukan sidak kepada distributor minyak goreng yang ada di Makassar. Alhasil diketahui bahwa stok minyak goreng di tingkat distributor tersebut juga mengalami kekosongan.
“Pasokan barang dari pusat agak tersendat ke sini. Kami sudah laporkan juga kepada pimpinan,” kata Ashari.
Namun, dipastikan pasokan minyak goreng akan segera lancar. Kementerian Pergadangan telah berkoordinasi dengan salah satu produsen minyak goreng untuk segera mendistribusikan ke Makassar.
“InsyaAllah PT Semar akan dikirim ke distributor disini sebanyak 60 ribu liter minyak curah, mudah-mudahan itu bisa dipakai,” ungkapnya.
Tidak lupa ia menghimbau kepada masyarakat agar tidak panik. Pemerintah telah menjamin ketersediaan minyak goreng dan menyiapkan regulasi tertekait pendistribusiannya.
Coffee morning tersebut turut dihadiri oleh rekan-rekan pewarta dari berbagai media di Sulsel. (*)