BERANDANEWS – Makassar, Struktur kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel) periode 2022-2026 di bawah kepemimpinan Yasir Machmud terus diterpa isu tak sedap. Buntutnya, satu persatu pengurusnya mundur. Siapa lagi menyusul?
Ironisnya orang-orang yang paham manajemen dan anatomi olahraga justru hengkang dari induk cabang olahraga tertinggi di Sulsel, itu.
Kabar terbaru, Prof Andi Ihsan, Guru Besar Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Makassar (UNM) yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum I KONI Sulsel, ternyata telah mundur dari kepengurusan sejak 1 Desember 2022 lalu.
Prof Andi Ihsan membenarkan kabar tersebut. ‘’Ia betul. Surat pengunduran diri saya sudah masuk di KONI Sulsel,” jawab Prof Andi Ihsan saat dikonfirmasi Minggu dinihari (26/12).
Saat dikonfirmasi, Andi Ihsan baru saja tiba di rumahnya usai perjalanan dari Malino, kabupaten Gowa.
‘’Maaf baru sampai di rumah dari Malino terpaksa harus mutar ke Sinjai baru ke Makassar karena terhalang longsor,’’ jelas Andi Ihsan melalui pesan singkat whatsapp (WA).
Mantan Dekan FIK UNM itu tak menjelaskan alasan dia mundur. ‘’Alasan saya sudah ada di surat pengunduran diriku,” jawab Andi Ihsan.
Mappinawang Dulu, Baru Andi Ihsan
Sebelumnya, pada September 2022 lalu Mappinawang, SH, yang juga menjabat sebagai Waketum V KONI Sulsel sudah lebih dulu mundur dari kepengurusan KONI Sulsel.
Mundurnya salah satu lawyer senior di Kota Makassar ini sama sekali tak terduga. Padahal ia bersama 70 pengurus KONI Sulsel saat itu baru sebulan dilantik oleh Ketua Umum KONI Pusat Letnan Jenderal TNI (Purn.) Marciano Norman. Pelantikan berlangsung di Hotel Claro 10 Agustus 2022.
Tiga bulan setelah Mappinawang mundur, Andi Ihsan pun menyusul. Ia mundur 1 Desember 2022. Mundurnya dua wakil ketua umum KONI Sulsel ini memantik pertanyaan di kalangan pengurus cabang olahraga di Sulsel. Isu keretakan di internal pengurus KONI pun mencuat ke permukaan.
Kabaranya, Mapppinawang mengundurkan diri lantaran tak sejalan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pengurus KONI Sulsel yang saat itu mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Carateker Ketua dan Sekretaris KONI Kota Parepare pada Senin (19/9) lalu.
Kebijakan inilah yang diduga menjadi titik kulminasi dari beberapa masalah yang ada di internal KONI Sulsel. Belum lagi carut marutnya pengelolaan olahraga dan tidak jelasnya visi KONI Sulsel.
Saat dikonfirmasi beberapa waktu lalu Mappinawang enggan menjelaskan lebih dalam terkait pengunduran dirinya di struktur kepengurusan induk olahraga tertinggi di Provinsi Sulsel ini.
“Saya tidak mau jelaskan alasannya, karena bersifat pribadi dan tidak mau ramai. Orang semua tahu saya orang hukum. Jadi saya rasa saya tidak bisa berkontribus besar di pengurusan KONI saat ini. Makanya saya lebih memilih mundur,” ujar Mappinawang.(*)