Sekprov buka Pertemuan Penanganan Stunting Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2020

172

Berandasulsel.com – Makassar, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, membuka Pertemuan Konvergensi Koordinasi Intervensi dari Integrasi Penanganan Stunting Tingkat Provinsi Sulsel Tahun 2020.

Kegiatan ini turut dihadiri Kepala Dinas Kesehatan Sulsel Muhammad Ichsan Mustari, dan perwakilan dari 11 Kabupaten/Kota se Sulsel.

“Stunting saat ini merupakan salah satu masalah kesehatan yang telah mengubah perhatian kita semua yang terkait dengan gagal tumbuh seorang anak, sehingga lebih pendek usianya dibandingkan anak pada umumnya,” jelas Mustari, di Ballroom Four Points by Seraton, Rabu, (7/10).

Mustari menjelaskan, pihaknya telah menetapkan sebelas daerah fokus yang saat ini masih tinggi angka stuntingnya di Sulsel. Dalam survei kondisi stunting balita di Indonesia pada tahun 2019 sebesar 30,59 persen masih tinggi dari tingkat rata-rata nasional, pada tahun 2020 ini ditetapkan sebelas daerah fokus yang saat ini angka stuntingnya, dan melakukan tudang sipulung secara bersamaan untuk membahas perencanaan permasalahan stunting ini.

“Kegiatan ini sangat bertujuan untuk meningkatkan lalu lintas program dan lalu lintas sektor di kabupaten kota atau provinsi dalam melaksanakan delapan aksi kontoversi terkait intervensial,” jelas Mustari.

Sementara, Sekretaris Daerah Provinsi Sulsel, Abdul Hayat Gani, menyebuktkan, proses ini dikemukakan dan sementara disiasati. “Kita bersama-sama menggagas salah satu program prioritas Bapak Gubernur. Pada pertemuan ini adalah pertemuan konterfensi, koordinasi, inversi dan integrasi,” jelas Abdul Hayat.

Ia menyebutkan dengan contoh kasus dimana seorang anak lebih dekat dengan pengasuhnya dibandingkan dengan orang tua mereka. Artinya, proses belajar yang penting dibutuhkan pada saat ini. Stunting ini berawal dari proses tersebut, dimulai dari gizi.

“Perlindungan dari Dinas Sosial itu artinya sekarang adalah PKK (Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga), tidak ada lagi seorang ibu hamil yang tidak memeriksa kandungannya di Puskesmas dan itu ada pendampingnya,” imbuhnya. (*)