BERANDANEWS – Makassar, 79 Tahun Sejak Indonesia Merdeka, Jalur Seko Masih terisolasi, sebagai simbol kesenjangan infrastruktur di Sulsel, sumber daya alam yang melimpah namun Masyarakat kesusahan menjual hasil bumi mereka lantaran jalan rusak parah. Masyarakat di Seko harus merogoh kocek hingga Rp. 1 Juta untuk menempuh jarak lebih 124 Km untuk melintasi jalanan terjal dan berlumpur ke Kota Masamba.
“Keindahan alam di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara, membutuhkan perhatian khusus bagi pemerintah. Utamanya soal infrastruktur jalan. Seko bagaikan permata yang belum ditemukan.
Begitu ungkapan yang disampaikan Calon Gubernur Sulsel, Moh Ramdhan Pomanto, saat terjun langsung melihat kondisi dan potensi wilayah yang terletak pada ketinggian ±1200–1800 mdpl di atas permukaan laut, Kamis (07/11) lalu.
Kehadiran Danny Pomanto-sapaan wali kota Makassar dua periode itu, menggugah hati masyarakat di sana. Tidak sedikit cerita yang mereka sampaikan ke Danny Pomanto.
Masih ada pembangunan yang ditinggalkan dan belum dilanjutkan tanpa perhatian pemerintah sebelumnya, saat Pemprov Sulsel dipimpin oleh pengganti Nurdin Abdullah, yakni Andi Sudirman Sulaiman.
Salah satu Tokoh Adat Padang Balua, Abraham Ambar berharap, Danny Pomanto bisa mewujudkan harapan warga Seko.
Bukan hanya soal infrastruktur jalan, juga soal pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana prasarana pendidikan.
Lengsernya Nurdin Abdullah sebagai gubernur Sulsel kala itu, masih menyisahkan janji-janji yang belum terealisasi.
“Program 12 sekolah harus dibangun. Yang jadi cuma kurang lebih 10 persen anggaran yang terealisasi termasuk sekolah SMK. Setelah (Nurdin Abdullah) lengser, itu anggaran semua putus,” ungkap Abraham kecewa.
“Setelah lengsernya gubernur kita Nurdin Abdullah, itu semua tertutup begitu pun termasuk hubungan ke Seko Barat semua tertutup,” lanjut Abraham mengutarakan curhatannya.
Dengan begitu, dia berharap kepada pasangan calon gubernur Sulsel, Danny-Azhar, untuk mewujudkan harapan masyarakat Seko secara keseluruhan.
“Tidak ada lagi sentuhan-sentuhan dari provinsi. Sebenarnya kalau masalah makanan, Seko tidak menderita. Hanya kemiskinan masyarakat Seko itu terkait transportasi, bagaimana parahnya jalan yang kurang lebih 20 kilometer,” kata Abraham lagi.
“Mudah-mudahan Pak Danny terpilih,” lanjutnya.
Selama masa kampanye dialogis Pilgub Sulsel 2024, hanya Danny Pomanto satu-satunya calon yang turun langsung menemui dan menyerap langsung aspirasi masyarakat Seko.
Dukungan masyarakat Seko lantas mengalir untuk ikut membersamai kemenangan Danny-Azhar kelak.
“Belum ada masuk calon lain selain pak Danny. Tidak bagusnya kalau kita bilang 100 persen suara di sini. Ya 80 persen itu mutlak mendukung,” sebut salah satu warga setempat, Darwin Pasassa.
Infrastruktur jalan ke Seko memang cukup memprihatinkan. Jarak tempuh Seko ke pusat Kota Masamba Luwu Utara itu, sekira 124 kilometer. Hampir sebagian ruas jalan belum tersentuh perbaikan.
Jalannya terjal, rusak berlumpur, juga dipenuhi bebatuan yang sisi jalannya terdapat jurang. Bisa memakan waktu tempuh seharian jika Seko diguyur hujan.
Kondisi ini membuat harga bahan bakar minyak (BBM) lebih tinggi dari harga eceran tetap. Yakni, sekira Rp20 ribu per liter. Juga harga penggunaan jasa ojek, bisa mencapai jutaan rupiah.
“Kalau tidak hujan, jarak tempuh bisa memakan waktu sekira setengah hari. Kalau hujan, satu harian. Kita bisa bermalam di jalan,” aku Heber, pengendara ojek. (*)