Sambut Tahun Baru Islam, Berikut Amalan Sunnah dan Larangan Selama Bulan Muharram

Ilustrasi Berdoa

Penanggalan Tahun 1444 H akan segera berakhir dan akan memasuki awal tahun atau bulan Muharram 1445 H.

Dalam Islam bulan Muharram merupakan bulan yang memiliki keistimewaan, atau termasuk salah satu bulan al-asyhur al-hurum atau bulan-bulan yang dimuliakan, selain Dzulhijjah,Rajab, dan Dzulqaidah.

Dimana dalam bulan Muharram merupakan salah satu bulan dilarang melakukan peperangan.

Keutamaan Muharram tercantum dalan Al-Quran Surat At-Taubah ayat 36. Bulan ini merupakan salah satu bulan yang mulia.

“Sungguh bilangan bulan pada sisi Allah terdiri atas dua belas bulan, dalam ketentuan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketentuan) agama yang lurus. Janganlah kamu menganiaya diri kamu pada bulan yang empat itu. Perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana mereka memerangi kamu semuanya. Ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.” (Surat At-Taubah ayat 36).

Selain dalam firman Allah SWT, keutamaan bulan Muharram juga disebut Rasulullah SAW dalam hadis shahih,

أفضل الصيام بعد رمضان شهر الله المحرم

Artinya: “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan ialah puasa di bulan Allah, Muharram.” (HR Muslim). Dalam hadits lain, disebutkan:

جاء رجل إلى النبي ضلى الله عليه وسلم فقال: أي الصيام أفضل بعد شهر رمضان؟ قال: شهر الله الذي تدعونه المحرم

Artinya: “Seseorang datang menemui Rasulullah SAW, ia bertanya, ‘Setelah Ramadhan, puasa di bulan apa yang lebih afdhal?’ Nabi menjawab, ‘Puasa di bulan Allah, yaitu bulan yang kalian sebut dengan Muharram.” (HR Ibnu Majah)

Adapun beberapa amalan yang dianjurkan selama bulan Muharam.

Puasa Tasua dan Asyura
Puasa Asyura ialah ibadah yang dijalankan pada 10 Muharram, sebelum ibadah puasa tersebut, dianjurkan memulai dengan puasa Tasua 9 Muharram.

Umat muslim memang dianjurkan sebelum melakukan puasa Asyura untuk melakukan puasa Tasua terlebih dahulu hal ini karena umat Yahudi juga sering berpuasa pada 10 Muharram, sehingga untuk membedakan dengan mereka maka umat Muslim dianjurkan untuk puasa Tasua pada 9 Muharram

Bersedekah
Sedekah merupakan amalan yang sangat baik, apalagi dilaksanakan pada bulan Muharram, karena Muharram dikenal juga sebagai bulannya “bersedekah” karena pada saat bulan Muharram semua amalan kebaikan diberi pahala yang berlipat. Salah satu amalan dalam bersedekah yang paling diutamakan adalah menyantuni anak yatim sekalian dengan mengusap kepalanya.

Bersilaturahmi
Menjalin silaturahmi merupakan amalan yang sangat baik apalagi dibulan Muharram, oleh karena itu sangat dianjurkan menjalin silaturahim dengan saling mengunjungi.

Adapun larangan atau anjuran yang sebaiknya tidak dilakukan saat Muharram antara lain:

Bermaksiat
Berbuat maksiat sangat dilarang bagi umat muslim, dan pada bulan Muharram lebih ditekankan lagi larangan melakukan maksiat. Pada bulan Muharram perbuatan maksiat akan dikenakan balasan berlipat. Maksiat di sini dapat berupa meninggalkan shalat, memakan uang haram, berzina, mengonsumsi makanan tidak halal, mabuk-mabukan, dan perbuatan maksiat lainnya.

Melakukan bidah
Sekelompok orang memperingati Hari Karbala yang terjadi saat Muharram dengan cara melukai dirinya sendiri. Hal ini termasuk bidah dan tidak diperbolehkan karena tidak terdapat anjuran menyakiti diri sendiri dalam Alquran dan hadits

Berperang dan membunuh
Pada Muharram, dilarang untuk berperang. Peperangan bukan hanya mengangkat senjata, membunuh, dan memerangi orang zalim melainkann berperang dapat diartikan berselisih. Oleh sebab itu, jauhilah perselisihan dengan orang lain terutama di bulan haram.

Demikian anjuran dan larangan yang harus umat Muslim perhatikan saat Muharram.