
BERANDANEWS – Luwu, Aktivitas tambang di Batu Murrung Kelurahan Senga, Kecamatan Belopa, Kabupaten Luwu membuat sejumlah warga mengeluh.
Pasalnya selain merusak jalan infrastruktur Aset milik Pemda, warga juga mengeluhkan pencemaran lingkungan.
Bahkan jalan yang sering dilalui, dengan banyaknya material yang berceceran lumpur, mengancam keselamatan warga yang kerap mengalami kecelakaan hingga terluka di sepanjang lintasan jalan lingkungan Batu Murrung, kelurahan Senga.
Salah satu warga sekitar lokasi yang terdampak, mengungkapkan keresahannya saat ditemui.
“Minggu lalu pak. Ada keluarga dari luar yang datang kesini untuk melayat (sembari menunjuk ke tempat kejadian yang berdekatan dengan lokasi pembongkaran material-red) disana pak, kebetulan berdekatan dengan rumah duka. Tamu itu terjatuh dari motornya lantaran jalanan sangat licin karena berlumpur. Kasian pak, sampai orang itu mengalami luka dan motornya rusak pak”, ungkapnya dan dibenarkan ibu-ibu lainnya yang hadir.
“Besoknya lagi pak. Ada keluarga disitu rumahnya, dia berprofesi sebagai tukang cukur, dia juga terjatuh dan mengalami luka-luka pak, hingga sekarang bapak itu sudah mengontrak di luar kerena tidak mampu mengendarai motornya kesini. Kalau pagi pak, di jalan ini tidak ada motor atau sepeda yang bisa melintas. Karena bannya penuh lumpur dan tidak bisa berputar pak”, jelasnya
“Sudah banyak warga yang jatuh pak. Hanya saja tidak lukaji, jadi tidak keberatan pak. Tapi yang kami khawatir pak, anak saya yang sekolah di SD sudah tiga (3) hari tidak pergi sekolah lantaran tidak bisa naik sepeda. Itu sepeda kalau pagi disini pak tidak bisa berputar itu bannya Karena penuh lumpur” tambahnya
Terpisah, Kepala lingkungan Batu Murrung membenarkan adanya aktivitas tambang galian di wilayahnya.
Menurutnya, tambang itu tidak diketahuinya secara pasti siapa pemiliknya. Namun, yang pasti kata dia, persoalan ini sudah dilakukan pertemuan di kantor Kelurahan Senga beberapa hari lalu, pasca adanya beberapa warga yang mengalami kecelakaan di jalan yang tercemari oleh aktivitas tambang tersebut. Kemudian pada Rabu (19/3) Hingga Sabtu (22/3) warga Batu Murrung melakukan aksi demo dengan memblokir jalan yang merupakan akses tambang dimana jalan tersebut merupakan jalan umum di kelurahan Senga khususnya di Lingkungan Batu Murrung.
“Saya tidak mengetahui secara pasti pak siapa pemilik tambang tersebut. Karena tidak ada datanya di saya pak. Kemudian tambang ini sempat berhenti selama tiga (3) hari, namun hari ini aktif lagi”, ungkapnya.
Selain itu, dirinya juga membenarkan beberapa warganya yang mengalami kecelakaan dan kerugian atas insiden itu.
“Itu dia pak, karena warga sudah kesal hampir setiap hari ada warga yang mengalami kecelakaan akibat jalan berlumpur hingga terjatuh, dan sebagian mengalami luka juga kendaraannya rusak. Makanya, warga sempat memblokir jalan” Terang pak Kalingk.
Warga sangat berharap agar aparat penegak hukum turun tangan dan menindak semua oknum yang terlibat. (*)