Ritual Ma’giri sebagai Tanda Waktunya Musim Tanam di Segeri Kabupaten Pangkep

Ritual Ma’giri sebagai Tanda Waktunya Musim Tanam di Segeri Kabupaten Pangkep

Waktu musim tanam untuk warga di Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep, masyarakatnya masih mempertahankan budaya setempat dengan menggelar ritual Tarian Ma’giri.

Ma’giri kerap dipertunjukkan pada pesta adat, maupun seremoni. Hanya bissu atau orang yang mendapatkan transfer ilmu dari bissu yang dapat melakukan ritual ma’giri ini.

Tarian Maggiri biasanya dibawakan oleh tiga orang bissu atau sekelompok laki-laki yang mengenakan pakaian serta bersuara dan bertingkah seperti perempuan.

Dengan membawa senjata tajam berupa keris pusaka, mereka lalu menghujamkan senjata tersebut ke beberapa bagian tubuhnya, mulai dari lengan hingga leher. Bissu tampak bergoyang sambil diiringi musik tradisional dari gendang. Sesekali, bissu juga menghentakkan kakinya. Namun, keris tersebut tak melukai dan menembus kulit mereka. Selama ritual dilakukan, tak seorang pun di antaranya yang terluka. Ini dikarenakan bissu membaca jampi.

Ritual Ma’giri dalam rangka Pesta adat Mappalili musim tanam tahun 2021-2022 dilaksanakan di rumah Arajang Kampung Bontomatene Kelurahan Bontomatene Kecamatan Segeri Kabupaten Pangkep yang dilaksanakan oleh komunitas Bissu Arajang Segeri bersama Aliansi Pemuda Segeri dalam rangka pesta adat Mappalili Arajang Segeri ketika akan turun sawah setiap tahunnya sebagai salah satu budaya kearifan lokal.

Ritual Ma’giri dibawakan oleh Bissu Arajang Segeri yang dipimpin oleh Puang Matoa Bissu Nani, alias Ramli, kemudian dilakukan Tudang sipulung, dan sambutan- sambutan sebelum melakukan ritual Ma’giri.(*)