Rakorwil Kemenag dan FKUB Sulsel, Wujudkan Sulsel yang Toleran, Harmonis dan Damai

Kakanwil Kemenag Sulsel, Muh. Tonang saat membuka Rakorwil

BERANDANEWS – Makassar, Kantor Kementerian (Kemenag) Sulsel menggelar Rapat Koordinasi Wilayah (Rakorwil) Kemenag dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) 2024, di Hotel MaxOne Makassar, 5-7 Agustus 2024.

Dalam rakorwil yang dihadiri ratusan peserta dengan mengusung tema “Sinergi Memantapkan Kerukunan Umat Beragama dalam Mewujudkan Sulawesi Selatan yang Toleran, Harmonis, dan Damai”.

Kegiatan ini dihadiri langsung Kepala Kanwil Kemenag Sulsel H Muh Tonang, Kabag TU Kanwil Kemenag Sulsel H Ali Yafid, Kakan Kemenag, Kasubag TU beserta Majelis-Majelis Agama se Sulsel yang tergabung dalam FKUB Provinsi dan FKUB Kabupaten/kota.

Dalam laporannya panitia pelaksana, Kabag TU H. Ali Yafid, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk mengevaluasi capaian kinerja tahun 2023, merumuskan strategi pelaksanaan program kerukunan dan moderasi beragama tahun 2024, mempertajam arah kebijakan di tingkat wilayah dan daerah, serta meningkatkan kualitas pelayanan publik.

“Rapat ini membahas berbagai kebijakan Kementerian Agama dalam kerukunan umat beragama dan pertanggungjawaban laporan keuangan bantuan operasional lembaga. Narasumber utama dalam kegiatan ini adalah Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Pusat Kerukunan Umat Beragama, dan beberapa narasumber lainnya,” ujarnya.

Sementara Kakanwil Kemenag Sulsel, Muh. Tonang, menekankan pentingnya meningkatkan sinergi dan koordinasi antar lembaga baik Kementerian Agama maupun FKUB untuk melaksanakan program kerukunan umat beragama di Sulawesi Selatan.

“Kita semua yang memberikan layanan agama dan keagamaan di Sulawesi Selatan, yang mendesain, kemudian yang melaksanakan program untuk kerukunan umat beragama, tentu kami harap, dalam pelaksanaan Rapat Koordinasi ini bisa menghasilkan sesuatu yang bisa kita sinergikan dengan FKUB, kita bisa koordinasikan. Sehingga nanti ke depan, tingkat kerukunan dan kedamaian dapat diciptakan di Sulawesi Selatan,” paparnya.

Menurut Kakanwil, salah satu indikator dalam melihat tingkat kerukunan adalah dengan pelaksanaan pemilu sebelumnya.

“Alhamdulillah, pelaksanaan Pemilu yang dilaksanakan di bulan Februari berjalan dengan baik tanpa ada gesekan, tanpa ada konflik yang bisa menimbulkan ketegangan di antara kita semua, apalagi antara umat beragama. Kita bisa rasakan bersama. Dan saya kira ini juga karena kontribusi kita semua, walaupun sekecil apapun itu, terkait pelaksanaan Pemilu damai yang kita laksanakan,” tandasnya.

Dalam rapat ini, dibahas program-program untuk mendukung kerukunan dan moderasi beragama, seperti Kampung Toleransi dan Kampung Zakat. Program-program ini diimplementasikan di berbagai kabupaten/kota untuk meningkatkan pemahaman dan pengamalan ajaran agama, serta mengintegrasikan program keagamaan dengan program lainnya di tingkat kabupaten/kota.

Kakanwil juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan majelis agama dan masyarakat dalam menciptakan kedamaian dan kerukunan. Ia menyoroti peran teknologi dan media sosial dalam menyebarkan pesan damai dan kerukunan.

Dalam kesempatan tersebut, Kakanwil berharap rapat ini dapat menghasilkan keputusan yang mencerahkan dan membahagiakan, serta mengantisipasi potensi konflik dalam pelaksanaan Pilkada mendatang.

“Rapat ini diharapkan mampu menghasilkan keputusan yang positif untuk memperkuat kerukunan umat beragama di Sulawesi Selatan, serta memajukan program-program kerukunan dan moderasi beragama yang lebih efektif dan terintegrasi,” jelasnya. (*)