BERANDANEWS – Makassar, Melalui Rakorsus Pemkot Makassar, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto berkomitmen mewujudkan Makassar Low Carbon City atau kota rendah karbon dengan Metaverse.
Danny Pomanto menyebutkan ada beberapa program penting untuk mewujudkan dekarbonisasi di Makassar.
Pertama, jelas Danny, ialah segera menyelesaikan proses Pembangkit Sampah Energi Listrik (PSEL).
“Insyaallah apa yang terjadi ialah tahun-tahun depan sampah kita tidak ke Tempat Pembuangan Akhir atau TPA, tetapi langsung ke pabrik sampah,” kata Danny pada sela-sela Rakorsus Pemkot Makassar, di Hotel Four Points, Senin (26/02).
Sampah-sampah TPA juga akan ditambang kembali dan direncanakan sembilan tahun sudah mengosongkan TPA Tamangapa.
TPA Tamangapa nantinya, akan menjadi kawasan hijau, kawasan bisnis dengan perumahan mewah, punya nilai yang sangat baik untuk lingkungan.
Kedua, tutur dia, ialah Lorong Wisata. Dia mengarahkan agar lorong wisata terus dihijaukan dengan tanaman produktif.
Apalagi pihaknya bersama Pemprov Sulsel sementara sudah menanam 5 juta cabai yang sekaligus ditujukan untuk mencegah inflasi.
Di Longwis, timnya juga menggiatkan sirkular ekonomi melalui bank sampah dan kegiatan restoran di lorong.
Kemudian Pemkot Makassar pula sudah mengambil kebijakan mengenai electrical vehicle (kendaraan listrik).
Implementasinya, Pemkot Makassar sudah punya bus sekolah listrik tiga unit, 46 mobil listrik dottorota untuk melayani kesehatan masyarakat.
Lalu Co’mo yang akan diproduksi 15 unit tahun ini. Ditambah, janji dia, akan membuat solar energi di seluruh sekolah.
“Sekolah SD-SMP kita ganti dengan energi matahari. Karena saya khawatir di akhir tahun ada kekeringan lagi maka listrik menjadi persoalan besar,” tuturnya.
Solar panel surya itu rencananya akan dipasang bekerjasama PLN di semua sekolah, puskesmas, dan kantor pemerintah.
Pun dengan digitalisasi. Dia mengungkapkan akan mengembangkan kembali Sombere’ dan Smart city dan Makaverse tahun ini.
Yang mana dengan mengundang Presiden Jokowi untuk meresmikan MGC yang di dalamnya ada fasilitas Metaverse.
Dan paling penting, tekan Danny, ialah mengembangkan kurikulum berbasis outing class agar generasi muda dekat dengan objek yang sebenarnya secara tiga dimensi. Pun soal lingkungan hidup.
“Low carbon city bukan khayalan sudah on progres. Ini adalah komitmen dan siri’ na pacce kita,” tekannya.(*)