Polda dan Kemenag Sulsel Gelar Bimtek Potensi Pemolisian Masyarakat

Kemenag Sulsel Gelar Bimtek Potensi Pemolisian Masyarakat

BERANDANEWS – Makassar, Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan menggelar Bimbingan Teknis Potensi Pemolisian Masyarakat yang dilaksanakan di Asrama Haji Sudiang Makassar, Jum’at (09/09).

Sebagaimana disampaikan Ketua Panitia Pelaksana AKBP G. Liliek Tri Bawono dalam laporannya, kegiatan ini dimaksudkan untuk membangun sinergitas dan kemitraan Polisi dengan masyarakat melalui komunitas penyuluh agama dalam rangka mewujudkan mimbar dakwah dengan khutbah yang sejuk dan damai guna mencegah dan menangkal berkembangnya sikap intoleran dan radikal di Sulawesi Selatan.

Kegiatan Bimtek ini diikuti 450 peserta dari  unsur komunitas Da’i Polisi 64 orang dan 386 orang dari komunitas mitra Kantibmas, yang terdiri dari penyuluh agama, pelajar SLTA atau sederajat dan para guru atau tenaga pendidik.

Kepala Kanwil Kementerian Agama Prov. Sulawesi Selatan, Khaeroni dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan bimtek ini merupakan momentum bersejarah bagi Kepolisian karena melibatkan banyak pihak, termasuk siswa siswi SLTA dan MA serta Penyuluh Agama.

“Ini juga merupakan sebuah momentum yang luar biasa karena sudah saatnya moderasi dan toleransi beragama itu dibicarakan dengan melibatkan seluruh pihak. Ini bukan hanya tanggung jawab Kementerian Agama, Polri maupun TNI dan FKUB semata, tapi ini tanggungjawab kita bersama,” seru Khaeroni.

Lanjut dikatakan, meskipun Balai Penelitian dan Pengembangan Kementerian Agama RI telah merilis peringkat indeks toleransi dan kerukunan umat beragama, dimana Sulsel dibawah peringkat 10, namun itu bukan berarti masyarakat Sulawesi Selatan tidak toleran.

“Peristiwa bom Gereja Katedral pada tahun 2021 sangat mencoreng semangat toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan. Mungkin ini salah satu yang menjadi indikator sehingga Sulsel masuk dalam daftar provinsi dengan indeks toleransi yang begitu rendah,” tukasnya.

Sementara itu, Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Selatan Irjen Pol. Nana Sudjana menjelaskan bahwa Polmas atau pemolisian masyarakat (Community Policing) merupakan suatu kegiatan Kepolisian untuk mengajak masyarakat melalui kemitraan anggota Polri dan masyarakat untuk mendeteksi dan mengidentifikasi permasalahan Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) di lingkungannya, serta menemukan pemecahan masalahnya.

“Memolisikan masyarakat itu dimaksudkan  agar masyarakat bisa menjadi polisi bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, dan lingkungannya demi terciptanya suasana yang kondusif, aman dan damai” jelas Nana Sudjana.

Ditambahkan, bahwa dalam rangka akselerasi transformasi program prioritas Kapolri menuju Polri Presisi (prediktif, responsibilitas, transparan dan berkeadilan) maka dipandang perlu menggelar kegiatan ini demi terbinanya hubungan kemitraan pemolisian masyarakat dan solidaritas lintas instansi guna membangun kolaborasi dalam menjaga Kamtibmas.

Usai membuka kegiatan ini, Kapolda Sulsel menerima piagam penghargaan bersama 10 tokoh lainnya yang dinilai telah berkontribusi atas suksesnya pelaksanaan event Pekan Merdeka Toleransi tahun 2022 yang digelar oleh Kementerian Agama Sulsel bekerjasama dengan Pemprov Sulsel, Polda Sulsel dan Kodam XIV Hasanuddin serta FKUB Sulsel. Piagam ini diserahkan oleh Kakanwil Kemenag Sulsel Khaeroni.

Setelah penyerahan piagam penghargaan, dilanjutkan dengan ceramah agama yang disampaikan oleh KH. Amirul Amri dan diakhiri dengan pementasan tarian Sekar Jagad oleh sanggar tari binaan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Sulsel, serta pementasan Rampak Tambur binaan Walubi Sulawesi Selatan.(*)